NGAWI – Pasangan lanjut usia, Jono (80 tahun) dan Rasinem (78 tahun) warga Desa Kebon, Paron, Ngawi, menjalani hidup dengan nestapa. Pasangan jompo itu tinggal di rumah reyot. Keduanya juga tidak memiliki keturunan. Hanya tinggal berdua tanpa anak yang bisa merawat di sisa hidup kedua pasangan itu.
Umur yang makin menua, membatasi gerak aktivitas sehari-hari Jono dan Rasinem. Tanpa penghasilan yang pasti, keduanya dalam mencukupi kebutuhan, hanya tergantung pada uluran tangan para dermawan di lingkungan sekitar.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, dalam sebuah kesempatan menyambangi kedua pasangan renta ini. Bersama sang istri, Ineke Dwi Rianto Jatmiko, dan komunitas pesilat PSHT, Wabup Antok berkunjung dengan membawa bantuan sosial untuk Jono dan Rasinem, pada Minggu (17/4/2022).
Selain menyerahkan bantuan sosial berupa sembako, Wabup Antok juga mengupayakan rehabilitasi bangunan rumah reyot milik Jono dan Rasinem.
“Sesuai fakta yang ada pasangan lansia ini antara Mbah Jono dan Mbah Rasinem memang perlu uluran tangan kita,” terang Wabup Antok kepada awak media.
Kondisi rumah Jono dan Rasinem yang reyot dan memprihatinkan, juga menjadi perhatian tersendiri bagi Wabup Antok. Pada kesempatan itu, orang nomor dua di Kabupaten Ngawi itu menyerahkan sejumlah uang tunai, untuk modal perbaikan rumah tersebut.
Aksi sosial yang dilakukan wakil bupati dari PDI Perjuangan tersebut dengan menggandeng perguruan silat PSHT juga dalam rangka menyambut satu abad Organisasi silat tersebut.
“Perlu diketahui juga kegiatan sosial yang melibatkan berbagai unsur ini dilakukan sekaligus untuk menyambut satu abad keberadaan organisasi pencak silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate). Saya harapkan bantuan ini menjadi bermanfaat,” jelas Wabup Antok yang juga ketua PSHT Kabupaten Ngawi itu.
Aksi sosial oleh Wakil Bupati Ngawi dan Organisasi PSHT itu turut diapresiasi oleh masyarakat setempat. Melalui kepala desa Kebon, Pan Gunadi, pihaknya mewakili penerima dan masyarakat menyampaikan rasa terima kasih. Pasalnya, pasangan Jono dan Rasinem memang sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.
“Keberadaan Mbah Jono dan Mbah Rasinem selama ini sangat memprihatinkan apalagi tidak mempunyai anak atau keturunan. Kalau mau diceritakan sangat memilukan. Tadi Pak Wabup Ngawi juga pesan untuk memantau kondisi kesehatan pasangan lansia ini,” ujarnya. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS