SURABAYA – Parade Surabaya Juang yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Minggu (2/11/2025) mengangkat kisah “Mbok Dar Mortir” dengan tema yakni “Surabaya Epic”.
Ribuan warga memadati parade yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut. Suasana semangat perjuangan terasa begitu kental di lokasi acara.
Parade diawali dengan aksi perampasan senjata oleh tentara sekutu. Suara sirine yang begitu keras mewarnai suasana mencekam seperti halnya ketika Surabaya diserbu tentara sekutu.
Adegan teatrikal berlanjut dengan kisah Lukita Ningsih, sosok penting yang berperan di dapur umum pada saat perjuangan.
Lukita Ningsih diperankan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya Rini Indriyani. Rini tampil penuh penghayatan dengan busana khas pejuang perempuan.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi tampil sebagai Gubernur Suryo, yang menjadi simbol perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Parade Surabaya Juang dimulai dari Tugu Pahlawan menuju Balai Pemuda. Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 2.000 peserta yang berasal dari berbagai organisasi, komunitas, dan instansi.
Berbagai pelajaran yang bisa dipetik, terutama terkait perjuangan yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai kemerdekaan.
Eri menjelaskan bahwa teatrikal yang digelar dalam Parade Surabaya Juang mengingatkan seluruh masyarakat untuk bersama-sama berjuang dalam memajukan Kota Pahlawan.
“Kita diajarkan dalam teatrikal tadi, perjuangan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Maka saya berharap seluruh warga Surabaya yang hari ini diberi kelebihan Tuhan harta, yang hari ini diberikan kelebihan pikiran, fisiknya, ayo kita berjuang. Karena Surabaya masih ada yang membutuhkan, Surabaya masih ada stunting, Surabaya masih ada kebodohan, Surabaya masih ada kemiskinan,” ucap Eri. (gio/pr)