KEDIRI– Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersyukur, sejumlah petani di wilayah kabupaten sekarang ini berangsur-angsur beralih ke inovasi tani organik.
Bupati berusia 28 tahun ini mengungkapkan jika berbicara tentang desa inovasi tani organik, maka pertama yang dilihat terlebih dahulu adalah animo masyarakat.
“Alhamdulillah, hari ini dilakukan panen organik, baik itu jagung, padi terus ada kacang-kacangan juga. Memang desa Bangkok terkenal dengan tani organiknya. Desa Bangkok bisa jadi embrio menular ke desa lainya,” Dhito, usai menghadiri panen raya padi dan jagung organik di Desa Bangkok, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, kemarin.
Hasil dari inovasi tani organik, keuntungan yang didapatkan petani jauh lebih banyak. Sebab, hasil panennya dibeli dengan harga cukup tinggi di pasaran.
“Dan tadi sudah diakui petaninya langsung, bahwa sekarang mereka menggunakan tani organik, keuntungan yang didapatkan bisa satu setengah lipat. Jadi misalkan harga jagung di pasaran Rp 9.000 -10 ribu, beliau bisa jualan di angka Rp 15.000 tadi. Artinya daya tawarnya ini jauh lebih tinggi. Saya inginkan supaya petani di Kediri punya daya tawar, menjual hasil panennya,” terangnya.
Kader PDI Perjuangan ini sedang terus berupaya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk mengembangkan metode tani inovasi organik di sejumlah wilayah.
“Ini memang sudah ada upaya, saya minta Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan untuk komunikasi dengan tim tani organik. Karena tani organik itu tidak bisa langsung menyebar keseluruhnya,” ujar Dhito.
Implementasi dalam penerapan inovasi tani organik, menurutnya ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
“Tanahnya harus dinetralisir dulu, ada proses proses yang harus dilalui. Ini kita lihat desa-desa mana yang memang sudah sadar akan tani organik. Tani organik kita mulai dari desa itu, sudah cukup banyak sebenarnya petani kita sadar akan organik. Tapi masih juga banyak yang menggunakan pupuk kimia. Jadi perlu proses lah, prediksi saya dua tahun-lah ya, untuk menetralisir tanah dan sebagainya. Kita perlu 2 tahun untuk menyadarkan seluruhnya,” papar Dhito. (putera)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS