Jumat
07 Februari 2025 | 6 : 54

Nugroho Ajak Ibu-ibu Ikut Deteksi Dini Paham Transnasional

pdip-jatim-220730-wasbang-talung-blandong-1

“Hati-hati dengan medsos, karena isinya 70 persen hoaks. Sering saat mendapat kiriman berita atau informasi lainnya, kita langsung nge-share meski belum tahu kebenarannya”

MOJOKERTO – Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur SW Nugroho mengatakan, ada cara gampang mendeteksi orang-orang sebagai kelompok yang berusaha menggerogoti ideologi negara Pancasila.

Deteksi dini terhadap penyebar paham dan gerakan radikalisme-intoleransi yang menginfiltrasi di setiap sektor kehidupan masyarakat itu, sebut Nugroho bisa dilakukan oleh semua elemen masyarakat, termasuk para ibu-ibu rumah tangga.

Menurutnya, orang-orang yang berusaha merongrong Pancasila, biasanya suka menyalahkan pemerintah atau kelompok lain yang bukan kelompoknya, juga mereka yang suka membid’ahkan, dan mengafirkan orang lain.

“Kalau ada yang seperti itu di lingkungan sekitar rumah ibu-ibu, bisa disampaikan ke Pak Kades, atau Babinsa setempat,” kata Nugroho.

Imbauan itu dia sampaikan di depan kalangan perempuan dalam acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Balai Desa Talun Blandong, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (30/7/2022).

Sosialisasi wawasan kebangsaan bertema “Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” itu diikuti kalangan perempuan dari berbagai desa se-Kecamatan Dawar Blandong.

Dia mengatakan, deteksi dini itu penting dilakukan, karena saat ini marak paham transnasional yang berusaha mengerogoti ideologi Pancasila dan mengubah pemahaman tentang berbangsa dan bernegara.

“Dan sesungguhnya yang paling berbahaya saat ini adalah adanya paham transnasional, yakni paham yang diimpor dari luar, namanya khilafah,” beber Nugroho.

Anggota DPRD Jatim dari dapil Mojokerto-Jombang ini juga menyampaikan, pengaruh ideologi luar itu merasuki pikiran masyarakat dengan berbagai cara.

Yang paling marak, sebutnya, lewat media sosial melalui smatphone, yang hampir semua orang punya.

“Hati-hati dengan medsos, karena isinya 70 persen hoaks. Sering saat mendapat kiriman berita atau informasi lainnya, kita langsung nge-share meski belum tahu kebenarannya,” tuturnya.

“Paham transnasional ini juga mempengaruhi masyarakat Indonesia lewat medsos,” sambung legislator yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.

Sosialisasi Wawasan Kebangsaan yang digelar SW Nugroho kali ini juga dihadiri Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Mojokerto Nurida Lukitasari.

Hadir juga Kepala Desa Talun Blandong, Anton Suprapto serta pemateri sosialisasi wawasan kebangsaan, Herly Sulistyo. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Novita Hardini Soroti Manfaat Investasi PT Hailiang untuk Perekonomian Indonesia

GRESIK – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti keberlanjutan investasi besar yang dilakukan PT ...
LEGISLATIF

Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan, DPRD Surabaya Siap Pantau Harga Bahan Pokok

SURABAYA – Antisipasi adanya kenaikan harga bahan pokok mendekati bulan puasa Ramadhan, DPRD Kota Surabaya akan ...
KRONIK

Era Baru Bangkalan, Lukman Ajak Masyarakat Bersatu untuk Membangun

BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menggelar rapat pleno terbuka di kantornya untuk menetapkan ...
LEGISLATIF

Soal Guru Honorer Jombang Tak Lolos PPPK, Totok: Masih Diakomodir Jadi PPPK Paruh Waktu

JOMBANG – Ketua Komisi A DPRD Jombang, Totok Hadi Riswanto minta guru honorer di Jombang tidak khawatir soal ...
LEGISLATIF

Bertemu Pimpinan Parlemen Italia, Puan Singgung Pembelian 2 Kapal untuk Pertahanan RI

ROMA – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Chamber of Deputies, Republik ...
PEMILU

KPU Nganjuk Tetapkan Marhaen – Trihandy sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

NGANJUK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk telah menggelar acara Rapat Pleno Terbuka Penetapan ...