Jumat
11 Oktober 2024 | 10 : 10

NU dan Muhammadiyah Dukung Hukuman Mati Bagi Pengedar Narkoba

pdip jatim - presiden jokowi di kantor muhammadiyah

pdip jatim - presiden jokowi di kantor muhammadiyahJAKARTA – Pimpinan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mendukung langkah pemerintah menghukum mati pengedar narkoba. Dukungan itu diungkapkan pimpinan pusat dua ormas keagamaan tersebut kepada Presiden Joko Widodo, kemarin.

PBNU sendiri menyetujui pelaksanaan eksekusi hukuman mati bagi pengedar narkoba.

“NU mendukung hukuman mati kepada pengedar narkoba, bukan pengguna,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, usai menerima kedatangan Jokowi di kantor PBNU.

Menurut Said Aqil, hukuman mati itu sesuai Al Quran. Yakni yang menyatakan, di mana orang yang berbuat merusak di muka bumi, itu harus dibunuh, disalib dan sebagainya.

Sementara, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Malik Fadjar menyatakan, Muhammadiyah mendukung penuh kebijakan Jokowi yang menolak grasi hukuman mati terpidana narkoba. Sebab, sebut Malik Fadjar, narkoba sangat berdampak negatif terutama bagi generasi bangsa yang akan datang.

“Muhammadiyah mendukung sepenuhnya hukuman mati terhadap kejahatan narkoba,” kata Malik.

Saat di kantor PBNU di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jokowi didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto. Rombongan Jokowi langsung disambut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj beserta seluruh jajaran pengurus, termasuk Marwan Jafar yang saat ini menjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Menurut Jokowi, silaturahim dengan jajaran PBNU untuk minta masukan mengenai sejumlah masalah. Selain soal hukuman mati untuk pengedar narkoba, juga masalah terorisme.

“Kami menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan hukuman mati terutama untuk pengedar narkoba. Di situ kami mohon pandangan NU,” jelas Jokowi kepada wartawan.

Jokowi juga minta pendapat soal hukuman mati bagi terpidana terorisme dan radikalisme. “Ketegasan ke depan harus ditingkatkan supaya kita punya kewibawaan,” ujarnya.

Usai kunjungi kantor PBNU, Jokowi melanjutkan silaturahmi ke kantor PP Muhammadiyah, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, Jokowi disambut Malik Fadjar, Bambang Sudibyo, dan sejumlah pengurus lainnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Sam HC-Ganis Kenalkan Program 9 Sing Anyar dan Gaungkan Komitmen Anti Korupsi

MALANG – Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Malang usungan PDI Perjuangan, Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko ...
LEGISLATIF

Anggota DPRD Jatim Indriani Kecam Tindakan KDRT, Dukung Sanksi Tegas Bagi Pelaku

SURABAYA – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, angkat bicara terkait maraknya kasus kekerasan ...
PEMILU

Calon Wakil Wali Kota Muhammad Rachman Blusukan Menyapa Warga Sembari Jelaskan Visi Misi

KOTA PROBOLINGGO – Memanfaatkan masa kampanye, Calon Wakil Wali Kota Probolinggo, Muhammad Rachman melakukan ...
KRONIK

Gelar Konsolidasi, PAC Muncar Target Menang 70 Persen di Pilkada Serentak 2024

BANYUWANGI – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banyuwangi, Desi Prakasiwi, mengatakan bahwa dirinya optimis ...
MILANGKORI

Risma Bakal Replikasikan Cara Cerdas Petani Trenggalek Panen Padi 4 Kali Setahun

TRENGGALEK – Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini blusukan menemui petani di Desa Sukorejo, Kecamatan ...
KRONIK

Galang Dukungan Segmen Muda, FPB Siap Menangkan Paslon Bambang-Bayu di Pilwali Blitar

BLITAR – Relawan Forum Pemuda Blitar (FPB) mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon Walikota dan Wakil ...