TRENGGALEK – Ketua Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, SE., ME., mengajak seluruh Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) se-Kabupaten Trenggalek turun mengawal transisi PAUD ke jenjang SD bisa menyenangkan.
Novita yang juga Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek itu ingin anak-anak usia dini tidak kehilangan masa kanak-kanaknya dan meraih kesuksesan saat dewasa kelak.
Menurutnya Bunda PAUD harus menunjukkan kredibilitasnya sebagai pejuang anak. Master of Ekonomic UIN SATU itu menyebut Bunda PAUD sebagai publik figur, sebagai panutan bagi seluruh masyarakat.
Selain itu Bunda PAUD adalah sosok ibu, baik ibu bagi anak-anak di rumah dan juga ibu bagi anak-anak di sekitar.
“Hari ini kita gelar Bimtek Bunda PAUD se-Kabupaten Trenggalek. Kita ingin mengajak seluruh Bunda PAUD memahami peran dan tugas-tugasnya di pokja masing-masing sehingga bisa terintegrasi dengan baik bagi teman-teman yang ada di kabupaten,” kata Novita di acara Bimtek Bunda PAUD se-Kabupaten Trenggalek di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Kamis (30/11/2023).
Untuk bisa mewujudkan transisi PAUD ke SD ini menyenangkan, istri Bupati Trenggalek yang terkenal energik dan banyak ide serta gagasan itu mengajak seluruh Bunda PAUD untuk bisa turun ke lapangan.
“Harus turun ke lapangan, saya menitipkan bahwa masing-masing dari Bunda PAUD Kecamatan juga turun dan dokumentasinya harus dikirimkan ke Kabupaten”, imbuhnya.
Ke depan, tambah Novita, akan dilombakan, kira-kira Bunda PAUD yang paling aktif akan kesadaran pendampingan parenting kepada daerahnya masing-masing. Utamanya orang tua yang memiliki anak usia dini nanti akan berikan apresiasi yang sebaik-baiknya.
Selain transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, penggiat perempuan dan anak itu juga menyinggung mengenai parenting yang baik. Karena saat ini banyak anak-anak yang pintar dalam sisi akademik dan dituntut baik dalam sisi akademik.
Menurutnya, sebenarnya sebagai orang tua tidak hanya punya kewajiban memberikan gizi yang baik saja, tapi juga wajib mengisi anak-anak dengan nilai-nilai luhur bangsa. Novita mengingatkan, anak itu seperti kertas putih yang polos. Tergantung bagaimana kita warnainya.
“Kalau kita ingin anak kita menjadi anak yang baik, warnai anak kita yang baik, tidak hanya kebaikan akademik saja melainkan juga nila nilai luhur, kebaikan dan norma-norma agama yang baik,” tuturnya.
“Saya yakin dengan dikuatkannya nilai-nilai luhur, anak anak akan meraih kesuksesan nantinya. Paling tidak sukses secara pribadi, sukses dalam keluarga, atau sukses di lingkungan bahkan dalam lingkup berbangsa dan berbegara,” pungkas Novita. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS