Minggu
11 Mei 2025 | 7 : 08

Naikkan Harga BBM, Jokowi: Salah Satu Tujuannya untuk Kelonggaran Fiskal

Fiskal

FiskalJAKARTA – Presiden Joko Widodo menegaskan, dirinya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah melakukan kajian mendalam sebelum melakukan realokasi subsidi harga bahan bakar minyak (BBM), dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) masing-masing Rp 2.000/liter untuk jenis premium dan solar.

Melalui fan page Facebook-nya, Jokowi mengatakan, kajian tersebut menyangkut besaran kenaikan dari rentang Rp 500/liter hingga Rp 3.000/liter. Termasuk dalam kajian ini adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan dampaknya, yakni masyarakat miskin, nelayan, dan petani. “Kelompok inilah yang akan diberikan kompensasi berupa bantuan yang akan diambil dari anggaran subsidi BBM yang dialihkan,” ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan alasan mengenai pengalihan subsidi BBM itu. Ia menyebutkan, Indonesia bukan negara yang kaya minyak. Cadangan minyaknya hanya tinggal 3,7 milar barrel, namun Indonesia berada di urutan ke-16 negara dengan harga BBM termurah di dunia. “Bahkan lebih murah dari negara kaya minyak seperti Irak dan Kazakhstan,” tulis Jokowi dalam fanpage facebooknya itu.

Setelah melakukan kajian yang mendalam bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, menurut Presiden Jokowi, pemerintah telah menyiapkan jaring pengaman sebelum menaikkan harga BBM bersubsidi. “Jokowi –JK akan menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan, menyegerakan Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar,” terangnya.

Kelonggaran Fiskal

Mengenai tujuan kenaikan harga BBM itu sendiri, Presiden Jokowi mengakui untuk memberi kelonggaran fiskal. “Salah satu tujuan saya dan Pak JK menaikkan harga BBM adalah untuk memberi kelonggaran fiskal,” katanya.

Ia mengemukakan, dengan kenaikan harga premium dan solar sebesar maisng-masing Rp 2.000/liter, maka pada tahun anggaran 2015 akan terjadi penghematan sebesar Rp 92 triliun.

“Pemerintah Jokowi-JK siap mengambil kebijakan tidak populer dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Tujuannya untuk memberi kelonggaran fiskal,” tulis Jokowi dalam fanpage facebooknya Kamis (20/11).

Biaya penghematan dari pengalihan subsidi BBM itu, lanjut Jokowi, setara dengan pemberian sumbangan untuk 65.714 desa dengan nilai maisng-masing Rp 1,4 miliar; 5 proyek angkutan massal MRT; 16 bandara sekelas Kuala Namu; pembangunan tol atas laut terpanjang dunia Surabaya-Jakarta; 9 proyek rel kereta double track; dan 20 stadion sekelas Piala Dunia.

“Pemerintah Jokowi-JK siap mengambil kebijakan tidak populer dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Tujuannya untuk memberi kelonggaran fiskal,” tulis Jokowi dalam fanpage facebooknya Kamis (20/11). (ES) – setkab

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...
UMKM

Pentingnya Persus Koperasi Simpan Pinjam untuk Mencegah Gagal Bayar

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno menghadiri sosialisasi Peraturan Khusus (Persus) yang diselenggarakan ...
SEMENTARA ITU...

Mas Dhito Lanjutkan Pembangunan Jalan Menuju Kawah Kelud Kediri

KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri tahun ini melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan menuju kawah Gunung Kelud. ...