JAKARTA – Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menegaskan, partainya tak akan terpaku pada elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang saat ini belum bisa disaingi figur manapun.
PDI Perjuangan, kata Komarudin, punya kriteria tersendiri dalam menentukan calon gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
“Kami pernah punya pengalaman menang melawan petahana. Buktinya ya waktu kami mengusung Pak Jokowi di Pilgub 2012,” kata Komarudin, dalam jumpa pers di kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016).
Dia menambahkan, waktu itu situasi yang dihadapi PDIP juga genting ketika menghadapi pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli atau Foke-Nara. Sebab, saat itu Foke elektabilitasnya 70 persen.
“Pak Jokowi yang kami usung nggak sampai 10 persen. Tapi toh kami bisa menang,” ujarnya.
Sedang Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan Bambang Dwi Hartono mengatakan, partainya punya kader solid yang siap memenangkan Pilkada DKI. “Kalaupun calon yang kami usung elektabilitasnya masih kalah dari Ahok, kami punya mesin partai yang solid dan itu terbukti di Pilgub 2012,” ucap Bambang.
Dia menegaskan, PDIP tak mungkin mendukung Ahok jika dia tetap maju melalui jalur perseorangan. Jika mendukung calon perseorangan, menurutnya, hal itu mencederai sistem kepartaian di Indonesia.
“Masak iya partai disuruh mendukung calon perseorangan. Harusnya kan partai yang mengusulkan calon,” terang mantan Wali Kota Surabaya itu.
Bambang menyebutkan, sebagai instrumen demokrasi yang dilindungi UU, peran partai politik harus mampu berpartisipasi aktif dalam menghadapi gelaran pilkada. Partisipasi tersebut mulai dari merekrut, menyiapkan kader, hingga menentukan siapa calon pemimpin yang akan diusung.
”Parpol harus percaya diri, sebagaimana tanggung jawabnya untuk merekrut dan memperkuat calon sendiri. Justru lucu kalau kemudian parpol menjelang pilkada seperti ini malah buru-buru mendukung calon indpenden,” ujar Bambang.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sulit mendukung Ahok dalam Pilgub DKI 2017 jika lewat jalur perseorangan. “Masalahnya Ahok sudah ngomong kalau dia mau maju lewat jalur perseorangan, itu yang jadi kendala,” kata Hasto.
Meski nama Ahok masuk ke survei internal PDIP dalam penjaringan calon gubernur DKI Jakarta, terang Hasto, hal itu tak menjamin bahwa PDIP pasti akan mengusung Ahok.
“Yang jelas semua kan sekarang kami proses, yang dari eksternal semua kami proses, yang dari eksternal juga kami proses di survei internal ini,” paparnya.
Soal elektabilitas Ahok yang belum bisa disaingi figur lainnya, imbuh Hasto , hal itu bukan satu-satunya tolok ukur dalam mengusung calon gubernur.
“Elektabilitas itu kan hanya salah satu instrumen dalam memilih calon gubernur yang akan kami usung. Masih ada pertimbangan lainnya,” tutur Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS