MOJOKERTO – Memasuki reses kedua tahun 2021, Ketua Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Moch. Rizki Fauzi Pancasilawan melakukan serap aspirasi di lingkungan Trenggilis, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Pada reses kali ini, Rizki mendapatkan keluhan permasalahan pupuk. Para petani hanya mendapatkan 20 Kilogram pupuk subsidi, dan selebihnya petani dibebankan untuk membeli pupuk non-subsidi yang mengakibatkan biaya produksi pertanian meningkat.
“Petani hanya dijatah 20 Kilogram pupuk subsidi. Selebihnya disuruh beli yang non-subsidi, padahal jumlah petani di kota Mojokerto berapa sih? Tentu anggarannya tidak akan memberatkan. Saya merasa tak diperhatikan pemerintah,” jelas Totok di hadapan Rizki, Rabu (18/8/2021).
Menanggapi permasalahan tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto tersebut mengaku, jika sebelumnya mendapat keluhan yang sama. Ia berjanji akan memasukkan subsidi pupuk pada APBD Pemkot Mojokerto tahun 2023.
“Memang ada keluhan terkait dengan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Reses kali ini akan dimasukkan dalam pokir (pokok-pokok pikiran) dewan sebagai usulan untuk APBD Tahun 2023,” jelas Riski.
Namun demikian, anggota Banggar DPRD Kota Mojokerto ini akan berusaha memasukkan subsidi pupuk ini pada APBD Tahun 2022. Sebab, subsidi pupuk ini merupakan program pemulihan ekonomi di masa pandemi.
“Di masa pandemi ini sebagai besar anggaran untuk pembangunan dialihkan untuk mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi. Subsidi pupuk ini merupakan bagian dari pemulihan ekonomi sehingga bukan tidak mungkin masuk di APBD 2022,” harapnya. (Arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS