JAKARTA – Putri Proklamator Ir Soekarno Megawati Soekarnoputri tak bisa menyembunyikan rasa haru saat peresmian patung Sang Proklamator di polder Stasiun Tawang, Area Kota Lama, Semarang, Rabu (29/9/2021).
Meski terharu, dengan menggebu Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk selalu mengingat jasa para pahlawan bangsa.
“Memang betul beliau bapak biologis saya. Tetapi beliau juga bapak ideologis saya sebagai warga bangsa,” kata Megawati, yang mewakili keluarga besar Bung Karno ketika prosesi peresmian yang berlangsung secara hybrid.
Megawati mengingat saat Bung Karno pernah menyatakan bahwa pahlawan yang sesungguhnya tak menginginkan pujian atas jasa-jasanya.
Intinya, dia berharap agar patung Bung Karno adalah sebagai warisan, tak sekadar patung, namun pengetahuan akan jasa sang pahlawan harus diketahui dan terus dihidupi.
“Kita tahu bunga mawar menyebarkan baunya tanpa menyebut-nyebut namanya, tapi harum semerbak. Oleh sebab itu bangsa yang tahu menghargai pahlawannya itulah yang bisa menjadi bangsa yang besar. Karena itu jangan lupa sejarah dan hargailah pahlawan kita,” katanya.
Megawati sekaligus mengingatkan bahwa keberadaan patung Bung Karno dan Taman Makam Pahlawan (TMP) yang banyak tersebar di negeri ini, adalah sebagai pengingat dan sekaligus bukti bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil pemberian penjajah.
Namun benar-benar merupakan hasil kerja keras serta perjuangan para pahlawan bangsa. “Di seluruh negara, mereka selalu punya founding father. Itu kalau benar cara merebut kemerdekaannya, bukan diberikan,” kata Presiden ke-5 RI itu.
Megawati juga menceritakan sejarah hidup Soekarno dan para bapak bangsa lainnya dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), yang membiayai pembangunan patung tersebut.
Pada awal 1946, kereta api lah yang membawa rombongan Soekarno dan pemimpin bangsa kala itu, untuk hijrah ke Yogyakarta, di tengah teror dari pasukan penjajah.
Selain itu, Bung Karno juga pernah menjadi pegawai di perusahaan kereta api yang dulu masih dikuasai Belanda.
Bahkan, lanjut Megawati, peranan pegawai kereta api dalam kancah republik disampaikan Bung Karno dalam sebuah pantun. Disampaikan saat perayaan dwidasa warsa Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA) pada 28 September 1965.
Bunyinya adalah:
“Siapa bilang saya dari Tegal
Saya dari Majalengka
Siapa bilang revolusi kita gagal
Sebab kita punya PNKA”
Mewakili keluarga, Megawati menyampaikan rasa terima kasih yang besar terhadap PT KAI yang telah membangunkan patung Bung Karno yang dibuat oleh seniman Ketut Winata itu.
“Sekali lagi terima kasih banyak dan saya mengucapkan bismillahirohmanirohim, maka peresmian patung Ir Soekarno di polder stasiun Tawang Semarang, resmi dibuka,” pungkas Ketua Umum PDI Perjuangan itu sambil menekan tombol secara virtual.
Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, didampingi Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.
Keluarga besar Bung Karno lainnya hadir secara virtual dari tempatnya masing-masing. Termasuk Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo dan Ketua DPR Puan Maharani.
Hadir juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang ‘Pacul’ Wuryanto, dan pengurus PDI Perjuangan lainnya.
Pihak PT KAI yang hadir, di antaranya Komisaris Utama PT KAI KH Said Siradj, Dirut PT KAI Didiek Hartyanto dan mantan Direktur Utama KAI Edi Sukmoro. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS