Rabu
26 November 2025 | 5 : 04

Masih Zona Orange, Bupati Kediri Belum Izinkan Wisata Kelud Dibuka

pdip-jatim-dhito-jumat-ngopi-050321

KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana belum bisa memenuhi keinginan sejumlah perwakilan tukang ojek, yang menghendaki agar Pemerintah Kabupaten Kediri segara membuka kembali Objek Wisata Gunung Kelud yang berlokasi di desa Sugih Waras, Kecamatan Ngancar. 

Menurut Bupati berusia 28 tahun tersebut, untuk saat ini situasinya masih belum memungkinkan lantaran Kabupaten Kediri masih dalam status zona orange Covid -19. 

“Terkait gunung Kelud ini memang sangat dilematis. Sekarang Gunung Kelud kalau kita buka tempat pariwisatanya, pasti semua tempat pariwisata di kabupaten ini minta dibuka. Saya rasa kondisi masih belum memungkinkan. Kita masih zona orange, kecuali kalau sudah masuk zona hijau, baru kita berani buka,” kata Hanindhito. 

Itu dia utarakan di depan perwakilan sejumlah tukang ojek yang tergabung dalam Paguyuban Among Karyo Satrio Kelud yang menghadiri acara “Jumat Ngopi” (ngobrol persoalan dan diskusi) di Pendopo Kabupaten Kediri, Jumat (5/3/2021). 

Andis perwakilan tukang ojek asal Sugihwaras menjelaskan kedatangannya bersama beberapa temannya ke pendopo sekadar menanyakan secara langsung kepastian dibukanya kembali objek wisata Gunung Kelud. 

“Soalnya dulu pas pertemuan di Desa Manggis, beliau berkata apabila menjadi bupati nanti akan sesegera mungkin untuk membuka pariwisata di Gunung Kelud. Dan saya hari ini cuma mengulangi pertanyaan lagi, dan saya ingin menanyakan bagaimana solusinya,” beber Andis. 

Pemkab menutup sementara lokasi wisata sebagai salah satu upaya mengantisipasi penyebaran Covid -19 . Banyak tukang ojek yang biasa mangkal di sana terpaksa harus kehilangan pendapatan setiap harinya. Andis mengaku pada hari biasa ia bisa mendapatkan 1 atau 2 kali penumpang. 

“Untuk satu kali tarik pulang pergi biayanya antar Rp 50 ribu, tidak bisa ditentukan terkadang dapat penumpang 1 sampai 2, kadang gak narik. Tapi kalau ada agenda besar atau momentum liburan omset yang kita dapat Rp 100 -300 ribu,” ujarnya. 

Semenjak lokasi wisata Gunung Kelud ditutup, banyak tukang ojek yang harus kembali ke profesi semula yakni sebagai peternak dan petani. 

Jumlah  tukang ojek yang tergabung dalam Paguyuban Among Karyo Satrio Kelud ada sekitar 185 anggota. Setiap harinya mereka ini biasanya mangkal di parkiran mobil mengantar wisatawan hingga sampai area kawah gunung Kelud. (putera)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Wabup Antok Kunjungi Korban Kebakaran di Ngawi, Pastikan Dapat Bantuan dan Jamin Pengurusan Dokumen

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko (Wabup Antok), bergegas mengunjungi keluarga korban kebakaran yang ...
SEMENTARA ITU...

Wali Kota Surabaya Tekankan Pentingnya Peran Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Anak

SURABAYA – Di momen Hari Guru Nasional, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan pentingnya kolaborasi antara ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Kabupaten Blitar Ajak Momen Hari Guru Nasional Jadi Penguat Mutu Pendidikan

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, mengucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional 2025 kepada ...
LEGISLATIF

DPRD Jatim Perjuangkan Layanan Visum Gratis hingga Tahap Terminasi bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

SURABAYA — Komisi E DPRD Jawa Timur menegaskan komitmennya memperkuat penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan ...
LEGISLATIF

Pemkot Malang Gulirkan Program RT Berkelas Tahun Depan, Ketua DPRD: Kami Kawal Ketat

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menegaskan komitmennya dalam mengawal realisasi ...
LEGISLATIF

Dukung Peternakan Terintegrasi, Ony Minta Peternak Ayam Kampung Unggulan Juga Diperhatikan

SURABAYA — Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, menegaskan komitmennya untuk mengawal rencana pemerintah ...