BATU – Ketua Komisi B DPRD Kota Batu Asmadi mengatakan, pihaknya saat ini sedang mencari solusi terkait keluhan warga tentang persoalan sumber mata air dan fasilitas umum (fasum) di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Masalah perlindungan mata air dan ruang terbuka hijau (RTH) ini dibahas Komisi B dalam agenda hearing atau rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu. Agenda hearing dikawal Komisi A dan Komisi B DPRD Kota Batu.

Agenda RDP itu membahas persoalan di Dusun Sabrang Bendo yang dilaporkan tertutup oleh bangunan milik YLPI Al-Hikmah.

Asmadi mengungkapkan kekhawatirannya terkait akses terhadap sumber mata air yang selama ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan air warga serta keberadaan fasum yang ikut terdampak.

Lewat hearing tersebut, pihaknya meminta klarifikasi dan pendalaman data terkait masalah tersebut. Selain itu dewan juga menelusuri dokumen pendukung untuk memastikan keberadaan dan status kepemilikan aset desa yang terdampak.

Asmadi menegaskan pentingnya menjaga fungsi sumber mata air dan fasum sebagai ruang publik yang harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Sebab itu kita berkomitmen mendorong penyelesaian persoalan ini secara konstruktif, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat Desa Giripurno,” tegas Asmadi kepada pewarta media ini, Selasa (9/12/2025).

Legislator yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Batu tersebut mengajak seluruh pihak, khususnya Pemkot Batu untuk melakukan penataan kota yang tetap berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan kenyamanan masyarakat.

“Mari kita turut aktif mengawasi dan menjaga lingkungan Kota Batu,” tutupnya. (ull/pr)