SUMENEP – Selasa sore (11/5/2021), kami bertemu di kantor DPC PDI Perjuangan Sumenep. Mbak Anita -begitu saya memanggilnya. Nama aslinya Anita Noviana – datang membawa tape ketannya dalam plastik putih. Tiga hari sebelumnya, saya memesan tape ketannya yang dipasarkan melalui story wa-nya.
“Maaf, Mas, baru selesai membuat kue,” Mbak Anita meletakkan tape ketannya di meja di ruang tamu kantor DPC PDI Perjuangan Sumenep. Setelah menarik nafas barang 2-3 menit, Mbak Anita bercerita tentang aktivitasnya menjelang lebaran. Seperti ibu-ibu pada umumnya, jelang lebaran Mbak Anita sibuk mempersiapkan pernak-pernik dan suguhan lebaran.
Kesibukan lainnya yang tak kalah pentingnya melayani pesanan tape ketan. Meski hanya usaha rumahan, kehadiran media sosial cukup membantu Mbak Anita memasarkan tape ketannya. “Dulu hanya melayani ibu-ibu PKK atau tetangga saja,” ucap Mbak Anita.
Dengan memanfaatkan media sosial, Mbak Anita dapat memasarkan atau menerima pesanan tape ketan dari berbagai daerah di Sumenep. Karena pembuatan tape ketan membutuhkan waktu 2-3 hari, para pemesan pun harus bisa menyesuaikan kapan tape ketannya akan diambil.
“Mereka yang terbiasa pesan sudah paham. Minimal 3 hari sebelumnya mereka pesan,” tutur Mbak Anita.
Bendahara PAC PDI Perjuangan Batuan itu sudah lima tahun menggeluti usaha tape ketan dengan sistem pre-order. Media sosial benar-benar membantunya. Penghasilan dari usaha tape ketan itu cukup untuk tambahan anggaran belajan dapurnya.
Pembuatan tape ketan cukup sederhana. Ketan direndam, lalu dimasak, kemudian diberi ragi. Setelah tiga hari, ketan yang diragi sudah siap disajikan sebagai tape. “Setelah tiga hari, biasanya mengeluarkan air manis. Tambah lembut ketannya. Jika disimpan dalam kulkas, akan bertahan lebih lama,” cerita Mbak Anita.
Tentang minimal pemesanan, Mbak Anita mematok angka seratus ribu dengan dua varian kotak: kotak kecil seharga 20.000 dan kotak besar 30.000.
“Kalau ibu-ibu PKK atau tetangga pesan sesuai dengan kebutuhan acara mereka. Tapi kalau di luar desa, pesanan minimal seratus ribu. Dapat 4 kotak. 2 kotak kecil yang harga 20.000 dan dua kotak besar yang harga 30.000. Kalau yang pesan di luar Sumenep, tentunya tambah ongkos kirim. Kalau area Sumenep, biasanya dijempuat ke rumah di Dusun Patokan Desa Babbalan atau bertemu di tengah kota,” terang Mbak Anita. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS