SURABAYA – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Whisnu Sakti Buana mengimbau warga luar kota yang tidak punya kepentingan atau urusan pekerjaan agar tidak masuk Surabaya, pada saat malam tahun baru 2021.
“Tapi kalau memang dia (warga luar Surabaya) ada kerja malam (di Surabaya), tetap boleh masuk dengan menjalani tes usap di tempat,” kata Whisnu di Gedung DPRD Surabaya, Senin (28/12/2020).
Terkait itu, pihaknya bakal mengintensifkan pengawasan saat malam tahun baru. Bahkan, Pemkot Surabaya bersama instansi terkait akan mendirikan posko di delapan perbatasan Kota Pahlawan.
“Delapan batas kota yang masuk Surabaya juga akan kita lakukan filtrasi. Artinya, bukan penutupan total, tapi kita filter dari Dinkes (Dinas Kesehatan) juga siap, kita buka posko di delapan titik. Untuk masuk Surabaya ada posko untuk tes cepat atau usap massal di sana,” bebernya.
Saat malam tahun baru, bagi warga Surabaya yang akan masuk kota diharuskan mengikuti tes usap yang telah disiapkan di delapan posko tersebut.
Whisnu juga telah menginstruksikan para camat dan lurah agar mendata warganya yang usai bepergian ke luar kota saat libur Natal dan Tahun Baru.
“Jadi yang datang warganya yang habis dari liburan lebih dari tiga hari akan kita lakukan tes usap lewat Puskesmas terdekat,” ujarnya.
Saat ini Pemkot Surabaya sedang merampungkan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang baru terkait penegakan protokol kesehatan. Dalam Perwali baru itu, para camat dapat melakukan penegakan protokol kesehatan kepada warga yang melanggar, sehingga mereka tidak harus tergantung pada petugas Satpol PP.
Terkait pencegahan penularan Covid-19, khususnya selama libur Natal dan Tahun Baru 2021 Pemkot Surabaya segera menginventarisasi pencairan dana hibah Kampung Tangguh “Wani Jogo Suroboyo”.
Selain, Pemkot Surabaya sedang membahas masalah sekolah tatap muka hingga soal persiapan kedatangan vaksin Covid-19 di Surabaya.
Sesuai Perwali Surabaya Nomor 48 tahun 2020 tentang Pemberian Hibah Kepada Satgas Kampung Tangguh “Wani Jogo Suroboyo”, dana hibah kampung tangguh pada 2020 dianggarkan senilai Rp12,5 miliar untuk 1.298 kampung tangguh di Surabaya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS