MALANG — Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mengajak para pemilih di Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk tidak menukar pilihan mereka dengan amplop dan sembako pada Pemilu 2024. Sebab, pemilu adalah proses untuk menjaga keberlangsungan NKRI dan mempertaruhkan masa depan bangsa.
Pernyataan Mahfud MD itu dilontarkan saat berkampanye di depan kelompok masyarakat disabilitas dan warga Madura di Malang, Rabu (7/2/2024) di Pakisaji. Saat itu, Mahfud mengajak masyarakat untuk memilih sesuai bisikan hati nurani.
Dalam ceramahnya, Mahfud menyinggung beberapa hal, di antaranya bahwa kekuasaan itu akan selalu berakhir, serta ajakan untuk melihat rekam jejak sejarah. Terkait kekuasaan, Mahfud mengatakan, sehebat apa pun orang, kekuasaannya pasti akan berakhir. Akhir seperti apa yang ingin didapat, itu tergantung pribadi masing-masing.
”Orang sehebat apa pun, akan berhenti dari jabatannya. Bagi yang melakukan tugas dengan baik, akan meninggalkan akhir yang baik. Lihat Gandi, Muamar Khadafi. Pak Harto yang sedemikian kuat, tahun 1998, dia masih terpilih secara aklamasi. Namun, dua bulan kemudian, Mei 98, Pak Harto jatuh terhinakan karena di akhir jabatannya dia antidemokrasi. Oleh karena itu, jangan sewenang-wenang,” tuturnya.
Menurut Mahfud, sejarah pula akan mengajarkan itu pada yang sekarang ini sewenang-wenang. ”Hanya menunggu waktu. Sebaliknya, Anda akan dimuliakan dan dikenang kalau Anda memimpin dengan tulus demi kepentingan rakyat,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Mahfud mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024. ”Pemilu adalah sarana demokrasi. Oleh karena itu, nanti pilihlah calon-calon yang menurut anda bisa diberi amanah. Bisa diberi amanah itu bisa dilihat dari track record atau catatan hidupnya. Misalnya ada yang menjanjikan akan melindungi HAM. Namun, itu tidak masalah, kah, kalau sejarah hidupnya sering melanggar HAM. Kalau mau menegakkan hukum, bagaimana kalau anda selalu melanggar hukum? Oleh karena itu, lihat orangnya, lihat sejarahnya,” paparnya.

Mahfud mengatakan, dalam pemilu nanti dimungkinkan akan banyak halangan yang akan dihadapi. ”Ada penipuan, kecurangan, saudara harus tetap teguh. Saudara sudah punya pilihan, itu yang dipilih. Jangan mau ditukar dengan amplop dan sembako. Amplop diterima boleh, sembako boleh, tapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat kepada amplop dan sembako,” katanya. Pernyataan Mahfud itu sontak disambut sorak-sorai masyarakat.
Selanjutnya, Mahfud mengajak masyarakat untuk menegakkan kebenaran agar menjadi manusia mulia. ”Kalau Anda ingin jadi manusia mulia, tegakkan kebenaran, tunjukkan sesuai hati nurani, jangan takut diintimidasi,” katanya.
Dalam acara bertajuk ”Tabrak Prof” itu, Mahfud MD juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya apa pun kepadanya. Ada tiga perwakilan masyarakat diundang untuk menyampaikan unek-unek langsung kepada Mahfud.
Sudarmaji, seorang disabilitas tuli, mengatakan bahwa sebagai disabilitas ia sudah difasilitasi mendapat kerja oleh pemerintah daerah. Namun, ia berharap mereka juga bisa mendapatkan SIM karena hal itu akan memudahkan mobilitas mereka.
Mahfud pun menanggapinya dengan pujian. Tindakan Pemkab Malang dengan memberikan ruang kerja adalah hal yang patut diapresiasi. Hal itu bahkan bisa dicontoh di tempat lain. ”Dan terkait SIM, nanti akan dibicarakan dengan para pihak terkait,” katanya.
Amplop diterima boleh, sembako boleh, tetapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat kepada amplop dan sembako.

Selain itu, Herman, warga Malang Selatan, meminta agar Mahfud MD berjanji menurunkan harga bahan kebutuhan pokok. Sebab, baginya, itu adalah hal nyata yang setiap hari dirasakan rakyat kecil.
Mahfud pun menjawab, persoalan fluktuasi harga disebabkan oleh adanya KKN yang menyebabkan harga sembako bisa dipermainkan. ”Ini nanti harus kita sikat,” kata Mahfud.
Mutiara, warga Malang lain, bertanya soal program Ganjar-Mahfud tentang pendidikan bagi generasi muda.
”Apa program Pak Ganjar dan Mahfud untuk kami generasi muda, terkait pendidikan. Bukan hanya pendidikan moral etika, melainkan juga sarana dan prasarananya?” tanya Mutiara.
Mahfud menjawab, jika pasangan Ganjar-Mahfud nantinya terpilih, internet akan digratiskan sehingga bisa memfasilitasi anak-anak muda di seluruh pelosok Nusantara.
“Kami juga akan menyediakan latihan-latihan untuk para guru sehingga pendidikan di Tanah Air nanti akan lebih bermutu di seluruh pelosok Nusantara,” katanya. (kompas.id/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS