TULUNGAGUNG – Pandemi Covid-19 tak berpengaruh terhadap kebutuhan tampil menarik bagi sebagian wanita. Magixa, membantu mewujudkan maunya milenial dan mama-mama muda untuk tetap modis dan trendi.
Namanya Carolina Agatta Herawati. Ia yang masih kuliah di Fakultas Hukum (FH) UPN Surabaya, kini sudah tercatat sebagai salah satu usahawan muda di Kabupaten Tulungagung.
Memang namanya belum setenar pengusaha lainnya. Apalagi untuk deretan nama pengusaha kelas kakap yang sudah malang melintang di dunia usaha.
Namun demikian, jangan ditanya tentang obsesinya. Banteng muda asal Kota Tulungagung ini bercita-cita membuat usaha konveksi sendiri dan dapat merambah kabupaten dan kota di daerah Mataraman.
“Penginnya bisa buat konveksi sendiri dan dapat membuat orang-orang utamanya kawula muda bisa lebih tampil modis dan trendi,” ujarnya saat ditemui di toko fashion dan kecantikannya di Jl HOS Cokroaminoto Kota Tulungagung, Sabtu (24/7/2021).
Saat ini Carolina masih merintis usahanya dengan nama Magixa. Toko yang mengkhususkan penjualan baju dan aksesoris kecantikan.
Ia mengaku baru dua bulan ini membuka tokonya itu. Tekad yang kuat untuk berwiraswasta dan passion menjadi modal utama dalam membuka usaha yang baru dirintisnya tersebut.
“Karena memang passion saya di fashion dan kecantikan. Ini yang membuat saya yakin untuk terjun di bidang usaha fashion dan kecantikan. Dan alhamdulillah sampai sekarang berjalan lancar meski sedang pemberlakuan perpanjangan PPKM Darurat,” paparnya.

Disebutkan Carolina yang anggota BP Pemilu DPD PDI Perjuangan Jatim ini, bulan pertama pembukaan tokonya ia sudah dapat menghasilkan omset sebesar Rp 16 juta.
“Sedang saat ini di tanggal 24 bulan ke dua ketika masih pemberlakuan PPKM darurat sudah mencapai Rp 14 juta,” bebernya.
Putri tunggal pengurus DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Rindu Rikat, itu tidak menampik jika pemberlakuan PPKM Darurat membuat pelanggan yang datang ke tokonya menurun. Meski kemudian terdongkrak oleh penjualan online.
“Memang di tengah pembatasan mobilitas warga harus tetap berpikir untuk tetap meningkatkan omset. Salah satu di antaranya dengan menggencarkan promosi di media sosial untuk meningkatkan penjualan secara online,” paparnya lagi.
Carolina menandaskan masa sulit pemberlakuan PPKM Darurat harus dijalani dengan inovasi. Terlebih ia juga punya kewajiban untuk memberi gaji pada dua karyawannya.
Dia pun berharap ke depan usaha yang baru dirintisnya tersebut dapat berkembang pesat. Semua produk yang dijualnya mulai baju sampai produk kecantikan berupa skin care, kosmetik serta produk dekorasi diharapkan tidak hanya digemari para kawula muda dan kaum milenial saja, tetapi juga para ibu-ibu yang berjiwa muda.
“Produk yang kami jual juga untuk ibu-bu yang ingin selalu tampil trendi. Harganya pun bervariasi. Mulai yang termurah Rp 60 ribuan juga sampai yang di kisaran Rp 700 ribuan. Mencakup semua kalangan,” pungkasnya. (atu/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS