SURABAYA – Anggota DPRD Surabaya menaruh perhatian atas temuan 144 Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Sungai Gandusari, Kabupaten Blitar, beberapa hari lalu. Sebab, ratusan KIS itu diketahui mayoritas milik warga Kota Surabaya.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi program KIS di Kota Pahlawan dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan (dinkes) setempat. Mengingat kartu kesehatan itu, sangat dibutuhkan bagi warga kurang mampu.
“Kita akan undang dinkes untuk berkoordinasi dan mempertanyakan penemuan ratusan Kartu Indonesia Sehat di Blitar. Apa ada unsur kesengajaan atau sudah tergantikan,” kata Titin, sapaan Agustin Poliana, kemarin.
Meski demikian, dia berpikiran positif terhadap ditemukannya KIS di sebuah sungai di Blitar itu. “Saya tak mau negative thinking atas temuan ratusan KIS tersebut,” ucap legislator yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Menurutnya, ratusan KIS tersebut bisa saja jatuh. Kemudian ada yang menemukan dan menganggap tak penting, sehingga akhirnya dibuang ke sungai. “Tidak menutup kemungkinan juga kartu itu jatuh terbawa arus,” ujarnya.
Dia menambahkan, pendataan peserta jaminan kesehatan nasional berupa KIS bukan dilakukan Pemkot Surabaya, namun melalui data milik Badan Pusat Statistik (BPS).
Penyalurannya pun tak melibatkan struktur organisasi di tingkat kelurahan dan kecamatan, namun lewat jasa pengiriman kantor pos dan jasa pengiriman lainnya, dari kementerian sosial (kemensos) langsung ke warga.
Sementara itu, Pemkot Surabaya sendiri akan mengevaluasi data peserta KIS guna menindaklanjuti temuan 144 kartu KIS tersebut.
“Kami akan memastikan apakah kartu tersebut memang milik warga kita yang selama ini sudah terdaftar atau belum,” kata Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.
Menurut Whisnu, beberapa warga yang terdaftar, namun belum menerima KIS, pada akhirnya mendapatkannya setelah diusulkan oleh Pemkot Surabaya ke pemerintah pusat.
“Makanya kami akan lihat datanya, apa warga yang belum menerima sudah mendapatkan penggantinya, atau memang data terbuang tersebut karena masalah pengiriman,” ujar Whisnu.
Dia memastikan, sejauh ini soal KIS sudah tersosialisasi hingga tingkat kelurahan. Untuk itu, lanjut Whisnu, dengan adanya kabar KIS warga Surabaya terbuang di sungai di Blitar, pihaknya segera mengecek faktanya di lapangan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS