SURABAYA – Anggota Komisi C DPRD Surabaya Riswanto menyayangkan ketidakjelasan kelanjutan pengembangan kawasan kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Riswanto minta Pemerintah Kota Surabaya di bawah wali kota yang baru nanti melakukan komunikasi intensif dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) soal realisasi pembangunan yang sudah direncanakan lebih dari lima tahun lalu itu.
“Komisi C sangat menyayangkan, kenapa sampai sekarang tidak ada kejelasan. Sebab program ini sangat bagus, untuk menunjang perkembangan ekonomi Kota Surabaya,” kata Riswanto, Senin (5/10/2015).
Pekan lalu, Komisi C menggelar hearing terkait rencana pengembangan kawasan kaki Jembatan Suramadu. Rapat dengar pendapat itu diikuti pejabat BPWS, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang, serta Bappeko Surabaya.
Menurut Riswanto, dari hasil hearing itu, diketahui sampai sekarang belum ada titik temu antara Pemkot Surabaya dengan BPWS. Saat ini, ungkap anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut, BPWS lebih fokus pada pembangunan di sisi Madura.
“Di sisi Madura pembebasan lahannya sudah klir, dan sudah ada kesepakatan dengan bupati sekarang. Kalau di sisi surabaya sampai sekarang belum ada titik temu antara BPWS dengan pemkot,” ungkap dia.
Padahal, lanjut Riswanto, di sisi Surabaya lahannya sudah siap 250 hektar. Namun yang dibebaskan untuk kepentingan pengembangan sisi Jembatan Suramadu baru sekitar 4 hektar. “Itu kan masih jauh dari harapan,” ujarnya.
Diberitakan, BPWS telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan Jumat lalu. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) itu dilakukan terkait pembangunan infrastruktur di wilayah Jembatan Suramadu sisi Madura.
Kepada wartawan, Plt Kepala Bapel BPWS Herman Hidayat menjelaskan, penandatanganan MoU tersebut diharapkan bisa meningkatkan sinergitas untuk pembangunan Madura, khususnya Bangkalan. “Kita sudah melakukan pembebasan lahan seluas 20 hektar untuk pembangunan res area, dari 40 hektar lahan yang dibutuhkan,” jelas Herman Hidayat.
Untuk percepatan pembangunan di Bangkalan, BPWS telah menganggarkan dana sekitar Rp 318 miliar pada tahun anggaran 2016.
Selain rest area, BPWS juga membangun jalan akses pelabuhan Socah, jalan interchange overpass II akses Suramadu, pasar umum dan parkir umum, instalasi water treatmen di Tangkel, jalan akses kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM), pelabuhan Tanjung Bulupandan, dan jalan akses (tol) ruas Tangkel–Tanjung Bulupandan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS