SURABAYA – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Syaifuddin Zuhri menegaskan, proyek trem sepenuhnya akan didanai PT Kereta Api Indonesia. Proyek trem ini diharapkan segera bisa direalisasikan karena punya keunggulan dibandingkan moda transportasi lain untuk kawasan perkotaan.

Selain dapat mengurangi kemacetan di perkotaan, kereta api ini juga mengurangi emisi gas buang, dan dapat mengurangi kecelakaan di jalan raya. “Ini murni didanai PT KAI, karena merupakan aset milik PT KAI. Seperti rel, ataupun gerbong kereta yang akan dipakai, semua aset milik negara,” jelas Syaifuddin, akhir pekan lalu.

Proyek pembangunan sarana transportasi massal ini sedang berada dalam tahap kajian, yakni menunggu desain visual terhadap sistem operasional trem. Sehingga membuat aktivasi trem menjadi lama.

Terkait proyek ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat membicarakannya dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan di Bandara Internasional Juanda bulan lalu. Proyek pembangunan trem ditargetkan selesai dalam 3 tahun ke depan.

Menurut Risma, tahun ini diharapkan segera bisa dilakukan groundbreaking untuk proyek trem yang akan ‘membelah’ Kota Pahlawan. “Pak menteri nyampaikan tahun ini. Nggak tahu bulannya,” kata Risma kepada wartawan.

Rencananya trem ini akan melayani penumpang di sepanjang utara hingga ke selatan Surabaya. Pada fase pertama, pembangunannya melintasi jalur Perak-Wonokromo.

Syaifuddin menambahkan, proyek trem maupun monorel, harus segera direalisasikan untuk meningkatkan pelayanan publik dan daya saing global. Sebab, legislator yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu menilai sarana transportasi massal ini merupakan kebutuhan hak dasar warga.

Oleh karena itu, tambah dia, dewan akan terus memantau proyek ini untuk segera diwujudkan, mengingat transportasi massal sudah sangat dibutuhkan di Surabaya. “Saya kira pemkot siap untuk proyek ini, tinggal kita pantau dan dukung untuk segera mewujudkannya,” tuturnya. (goek/*)