SURABAYA – Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Tri Didik Adiono minta rencana pengosongan pedagang terkait revitalisasi Pasar Tunjungan, ditunda dulu. Sebab, sampai sekarang pun mayoritas pedagang Pasar Tunjungan belum menyepakati relokasi ke lokasi lain terkait revitalisasi.
Selain itu, legislator dari PDI Perjuangan ini tidak ingin pedagang Pasar Tunjungan nantinya bernasib sama dengan pedagang kaki lima (PKL).
“Pemkot banyak membangun sentra PKL. Tapi kenyataannya tidak bisa menjadikan nasibnya lebih baik. Juga banyak sentra PKL mangkrak,” kata Didik, kemarin.
Seperti diketahui, revitalisasi Pasar Tunjungan dapat sorotan, karena pembangunannya molor. Padahal, revitalisasi Pasar Tunjungan sudah direncanakan tiga tahun lalu.
Menurut anggota Komisi B Baktiono, selain masalah detail engineering design (DED), peruntukan dan perencanaan pasar juga belum jelas, karena harus ada survei dan studi kelayakan untuk revitalisasi pasar ini.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini juga menyayangkan sikap Pemkot Surabaya yang menolak kerja sama dengan investor untuk mengerjakan proyek ini.
Padahal, sebut dia, dengan lokasi lahan Pasar Tunjungan yang sangat strategis, yakni di central business district (CBD), bisa dipastikan banyak pengembang yang tertarik menggarap pasar ini.
Terkait revitalisasi Pasar Tunjungan, Komisi B DPRD Kota Surabaya menggelar hearing yang dihadiri sejumlah perwakilan pedagang, pihak PD Pasar Surya, serta dinas terkait, di gedung DPRD Surabaya, Senin (28/3/2016) lalu.
Pada kesempatan itu, Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya, Nurul Azzah, menjelaskan, terkait tahapan revitalisasi, saat ini pihaknya minta pedagang mengosongkan stannya di Pasar Tunjungan.
Apalagi, sebut Azzah, terkait dengan Kota Surabaya yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Habitat III atau Preparatory Committee Meeting III (Prepcomm III) Juli 2016, pihaknya diminta pemkot segera melakukan pengosongan.
“Sejalan dengan revitalisasi, kami disarankan untuk melakukan pengosongan paling tidak sampai awal April depan. Karena saat UN Habitat di bulan Juli, Pasar Tunungan jadi tempat destinasi wisata kuliner, dan pusat oleh-oleh,” ujar Azzah.
Terkait revitalisasi Pasar Tunjungan, ungkapnya, PD Pasar sudah menyusun skedul. Di tahun 2016 ini, paparnya, sudah dilakukan kegiatan pra-fisik, di antaranya pengurusan perizinan, sampai penyusunan DED, yang semuanya ditargetkan rampung Desember 2016.
Soal sosialisasi kepada pedagang, pihaknya juga sudah menggelar beberapa kali. PD Pasar, lanjut Azzah, juga sudah menyiapkan solusi tempat relokasi, ke lima pasar lainnya di Kota Surabaya.
Di antaranya, Pasar Tambahrejo, dan Pasar Pucang. “Sampai sekarang sudah ada 8 dari 34 pedagang memberi opsi soal relokasi, dan mungkin akan bertambah lagi,” ungkapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS