Jumat
26 September 2025 | 6 : 32

Legislator Banteng Lumajang di Ladang Tebu

IMG-20250926-WA0010_copy_624x393

LUMAJANG – Anggota DPRD Kabupaten Lumajang, Bukasan menyapa para petani dan buruh tani di wilayah Kecamatan Padang, Rabu (24/9/2025) siang.

Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati dan merayakan Hari Tani Nasional tahun 2025.

Bukasan mengatakan bahwa kehadirannya sebagai bentuk support dan motivasi, serta memberikan semangat kepada para petani.

Pasalnya, dari mereka stok kebutuhan dasar masyarakat bisa terpenuhi, baik masyarakat Indonesia secara umum maupun masyarakat Kabupaten Lumajang secara khusus.

“Hari ini, saya menemui para petani dan buruh tani untuk berdiskusi dan berdialog, barangkali ada permasalahan atau kesulitan yang dialami selama bertani. Yang mana, nantinya aspirasi ini akan kami sampaikan ketika rapat-rapat bersama OPD maupun dengan pemerintah daerah,” ujar Bukasan.

Kata Bukasan, petani bukan melulu soal persawahan. Namun petani juga meliputi area perkebunan, yang menghasilkan tebu, ubi jalar, ketela, dan tanaman holtikultura lainnya. Mengingat, memang pada dasarnya, kata Bukasan, kurang lebih 90% wilayah Kecamatan Padang adalah lahan perkebunan.

“Banyak sekali aspirasi yang saya tampung dari para petani dan buruh tani ini, diantaranya persoalan pupuk. Meskipun mereka sudah masuk RDKK, namun kenyataannya masih kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, dan akhirnya secara terpaksa membeli pupuk non subsidi dan tentu harganya lebih mahal,” jelasnya.

Sekretaris PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa kondisi ini menyebabkan biaya produksi meningkat, sementara hasil yang didapatkan tidak seperti yang diharapkan. Alhasil, seriingkali pihaknya mendengarkan bahwa para petani dan buruh tani ini tidak bisa menghasilkan pendapatan yang diharapkan pula.

“Ini menjadi catatan saya, yang nantinya akan saya sampaikan melalui rapat-rapat di DPRD, baik pandangan umum dan pandangan akhir fraksi, maupun rapat dengan stakeholder dan pemerintah daerah,” katanya.

Pihaknya berharap, para petani dan buruh tani ini mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pemerintah pusat.

“Sejauh ini, walaupun mereka menjadi penyumbang PDRB tertinggi, namun perhatian terhadap petani dan buruh tani masih kurang dari pemerintah,” tutupnya. (ndy/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

1.600 TPQ di Kabupaten Probolinggo Perlu Regulasi

KABUPATEN PROBOLINGGO — Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) sebagai lembaga pendidikan non formal turut dalam upaya ...
KRONIK

Bupati Ipuk Siapkan Bantuan Perbaikan Rumah Warga Terdampak Gempa

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mendatangi korban terdampak gempa 5,7 magnitudo di Kecamatan ...
KRONIK

Peduli Rakyat Kecil, PDI Perjuangan Jatim Rutin Gelar Jumat Berkah

SURABAYA – PDI Perjuangan Jawa Timur menunjukkan komitmennya untuk terus berada di barisan rakyat. Kali ini, ...
KRONIK

Jaga Kemanan dan Ketertiban Masyarakat, Bupati Fauzi Optimalkan Siskamling

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep akan mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai ...
KRONIK

Puluhan Hektare Kawasan Hutan Dilepas, Bupati Sugiri Dorong Pengukuran Batas Segera Rampung

PONOROGO – Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan melepas 27,73 hektare lahan kawasan hutan milik Perhutani di ...
LEGISLATIF

Garuda Indonesia Rugi Triliunan, Kanang: Wajib Reformasi Total!

SURABAYA – Kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menjadi sorotan tajam DPR RI setelah maskapai ...