
SURABAYA – Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Dr Sri Untari Bisowarno didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melantik Pengurus Dewan Koperasi Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Jatim masa bakti 2020-2025 di Graha Dekopinwil, Jumat (16/10/2020).
Sri Untari mengatakan, kepengurusan baru ini akan menggenjot program digitalisasi, ketahanan pangan dan penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui Lembaga Pendidikan Koperasi Daerah (Lapenkopda) yang ada di seluruh Jatim.
“Masing-masing Lapenkopda tersebut, bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah,” kata Untari.
Jalinan sinergitas, lanjut pegiat koperasi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur ini, bisa dikendalikan melalui market place memanfaatkan digitalisasi. Terutama untuk mendongkrak potensi UMKM.
“Saya memang memberikan saran supaya Pemprov Jatim juga membangun market place yang khusus untuk UKM dan koperasi. Dekopin bisa menjadi partner yang baik untuk itu,” ujarnya.
Sementara dalam bidang ketahanan pangan, sebutnya, banyak kemudahan bagi para petani yang tergabung dalam koperasi unit desa (KUD) terutama mengatasi kesulitan pupuk.
Apalagi bagi petani yang belum memperoleh kartu tani bisa menggunakan sistem kolektif sampai November.

“Ini kabar gembira untuk teman-teman yang berkoperasi di lingkungan pertanian. Ada kelompok tani maupun KUD. Sehingga mereka tidak bingung lagi untuk urusan pupuk,” imbuh Untari.
Perempuan yang juga Sekretaris DPD PDIP Jatim ini pun berpesan kepada jajaran pengurus baru agar berpikiran terbuka, bekerja keras dengan disiplin tinggi namun tetap lentur dan memiliki inovasi maupun kreatifitas dipadu dengan kekompakan.
Sementara itu, Wagub Emil memberi gambaran pentingnya ketahanan ekonomi berlandaskan semangat gotong royong dan kekeluargaan melalui koperasi di tengah badai pandemi Covid-19.
Karena tanpa gotong royong, maka akan sulit membantu program pemerintah dalam menggerakkan ekonomi serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara maksimal.
“Jadi koperasi ini akan terus menjadi mitra utama dalam program pemulihan ekonomi nasional baik di pusat maupun di Jatim,” terang Emil.
Dia juga optimistis koperasi akan menjadi tempat pilihan untuk belanja di mana dropshipper dan reseller bisa bersinergi dengan koperasi.
“Jatim sebagai lokomotif ekonomi akan menjadi testimoni apakah akan mengikuti arus global atau mempertahankan kekuatan lokal,” katanya. (rul)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS