TULUNGAGUNG – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi SH MHum mengapresiasi kalangan penghayat kepercayaan di Tulungagung, yang tetap menjaga keguyuban, kerukunan dan persatuan, meski berbeda organisasi.
Bahkan, dalam menjalankan kegiatannya, para penghayat kepercayaan kerap menggandeng kalangan Muslim maupun umat agama lainnya.
Menurut Kusnadi, di saat bangsa Indonesia yang mulai kehilangan arah dan jati diri, kalangan penghayat kepercayaan yang tergabung dalam Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Tulungagung itu masih menjaga persatuan dalam kebhinekaan.
Dia menyebut, anggota MLKI yang gabungan dari bermacam komunitas inilah yang sebenarnya punya peran besar dalam menjaga kebhinekaan di bumi Nusantara.
“Karena mereka merasa lahir, mencari rezeki, dan kemudian meninggal di sini, dengan segala ritual-ritual yang mereka lakukan, maka mereka menjaga kebhinekaan di Nusantara. Tak mungkin mereka akan merusaknya,” kata Kusnadi.
Ungkapan itu disampaikan Kusnadi, saat bertemu anggota MLKI Tulungagung, awal pekan ini. “Karena itu, potensi yang luar biasa dari kalangan penghayat kepercayaan tersebut tak bisa diabaikan begitu saja,” ujarnya.
Politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini pun mengajak para penghayat untuk berperan serta memberi penyadaran kepada masyarakat sekitarnya, agar tetap menjaga kerukunan dan persatuan, meski berbeda pilihan.
“Misalnya, dalam suatu pemilihan seorang pemimpin, kalau berbeda pilihan itu tidak masalah, silakan saja. Tapi jangan lantas saling menjelekkan, saling memfitnah satu sama lain. Ini yang harus disadari masyarakat kita, agar negara kita tidak terpecah,” tandas Kusnadi.
Dia mencontohkan pemilihan seorang pemimpin di skala terkecil seperti pilkades, antar tetangga bisa jadi kemudian tidak akur hanya karena beda pilihan calon kepala desa. Dan meski pilkades berakhir, untuk kembali akur bisa membutuhkan waktu lama hingga bertahun-tahun.
“Gubernur kita, juga sudah mendeklarasikan Provinsi Jawa Timur harus kita jaga kesolidannya, keguyubannya, ketenangannya agar aman tenteram dan tidak ada gesekan. Kalau, kalau ada gesekan, kita bicarakan untuk mencari jalan keluarnya. Kalau ada pihak yang masih tak bisa menerima, baru ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum,” ucap Kusnadi.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua DPRD Tulungagung yang juga Ketua DPC PDIP setempat, Supriyono SE MSi, kalangan penghayat di Tulungagung menyampaikan rencana kegiatan berupa festival Gerebeg Bhinneka Tunggal Ika.
Mereka juga akan membumikan nilai-nilai Pancasila seperti ajaran dasarnya, sebagaimana yang digali Bung Karno, khususnya di bidang ketahanan pangan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS