MALANG – Nuansa keakraban begitu kental terasa dalam kunjungan peserta Pendidikan Kader Madya, DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) yang dinakhodai Sri Untari Bisowarno, Senin (22/11/2021).
Kedatangan kader-kader Banteng Yogyakarta ini disambut hangat Untari, yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Rumah Juang SUB, Klojen, Kota Malang.
Pada kesempatan ini, Untari menyampaikan gambaran umum mengenai manajemen dan tata kelola Koperasi SBW.
Baca juga: Banteng Yogya Ingin Belajar di Koperasi SBW Malang, Untari: Silakan
Berbagai pertanyaan berkaitan dengan tata kelola, manajemen, dan keseharian operasional koperasi pun mewarnai sesi diskusi antara kader-kader PDI Perjuangan DIY dengan pengurus Koperasi SBW dan Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Perkoperasian (LP4) Trisakti.
“Kita disini belajar selain mungkin mendalami secara ideologi seperti apa pengamalan dari prinsip ekonomi Pancasila, kita juga belajar tentang teknis bagaimana membentuk koperasi dan seperti apa itu langkah-langkah yang harus dilakukan ke depannya,” ungkap Sekretaris Badiklatda DPD PDI Perjuangan Yogyakarta, Novita Dwi Arini.
Dia mengungkapkan, sebelumnya Untari yang juga Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) ini secara terbuka mengajak kader-kader Banteng Yogya saat mengisi materi Pendidikan Kader Madya datang langsung ke Koperasi SBW untuk mempelajari pengimplementasian sistem ekonomi Pancasila yang dijalankan secara konsisten.
Setelah mendapatkan pemaparan, mengenai bagaimana Koperasi SBW sehari-hari beroperasi dan implementasi sistem ekonomi Pancasila melalui konsep tanggung renteng, pihaknya merasa sangat terkesan.
Terlebih saat ini Koperasi SBW telah memiliki lebih dari 10 ribu anggota, yang masing-masing anggotanya itu juga telah merasakan manfaat dengan keberadaan koperasi ini.
“Jadi kami cukup antusias dan termotivasi untuk lebih mendalami, terus juga untuk mengaplikasikan sistem koperasi itu,” bebernya.
“Jadi nantinya, kalau kita kembali ke Yogya, kita punya passion yang sama terhadap koperasi ini. Tidak hanya pada tataran teori, tetapi juga dalam pengaplikasiannya itu,” imbuh Novi.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Yogyakarta, Totok Hedi Santoso mengungkapkan pihaknya menyambut ajakan Untari kepada kader Partai Yogya untuk belajar di Koperasi SBW.
Dia juga mengatakan, keinginan kawan-kawan untuk belajar secara langsung di Koperasi SBW ini, juga mendapatkan dukungan penuh dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
“Nah, baru kemudian pada hari ini, dua minggu kemudian kami baru bisa mengalokasikan waktu kemari untuk belajar secara langsung,” terang Totok.
Setelah melalui sesi diskusi dan sharing mengenai tata kelola Koperasi SBW, dia mendapatkan pemahaman bahwa langkah pertama membangun koperasi yang kuat dapat diwujudkan melalui keberadaan sumber daya manusia yang kompeten.
Ada tiga prinsip, lanjut dia, yang kemudian wajib dikuasai oleh pengurus koperasi, yakni mau meluangkan waktu, totalitas, pintar, dan berintegritas. Ketiga prinsip ini, sebutnya, adalah pondasi awal yang diperlukan dalam membangun koperasi.
“Koperasi itu segera akan kami bentuk. Karena ini benar-benar kemudian menginspirasi dan dari pembicaraan sejak pagi, segera saya secara personal memahami dan merasa mampu membentuk,” ujarnya.
Setelah mengunjungi Koperasi SBW ini, Totok berharap kader-kader DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta mampu untuk membentuk dan mengimplementasikan prinsip ekonomi Pancasila yang dirupakan dalam bentuk koperasi yang berlandaskan sistem tanggung renteng. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS