SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil mencapai target kunjungan di Perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sepanjang 2023 dengan 824.790 pengunjung.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, memberikan apresiasi dan komitmen dukungan terus-menerus terhadap upaya Pemkot Surabaya dalam memajukan minat baca masyarakat.
“Saya bersyukur melihat capaian positif ini. Apresiasi yang tinggi kepada tim pemkot yang telah menjadikan literasi sebagai salah satu prioritas pembangunan. Kerja keras mereka tercermin dari angka kunjungan yang fantastis ini,” ungkap Khusnul di Surabaya, Senin (22/1/2024).
Khusnul juga menyoroti pentingnya literasi sebagai pondasi peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan diri pribadi. Ia juga menekankan bahwa kebiasaan membaca siswa tidak terwujud dengan sendirinya, melainkan memerlukan komitmen, konsistensi, dan usaha keras, khususnya di era digital ini.
Wakabid DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu memberikan dukungan terhadap ide pembuatan perpustakaan berbasis digital dan kolaborasi dengan kementerian, terutama Program Literasi Digital Siberkreasi dari Kemenkominfo. Menurutnya, di tengah kemajuan teknologi, perpustakaan berbasis digital memiliki potensi untuk memberikan solusi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Khusnul juga menegaskan perlunya penambahan bahan bacaan di TBM sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Langkah ini dianggap sebagai strategi yang relevan untuk menjaga minat dan relevansi literasi di berbagai lapisan masyarakat.
“DPRD Surabaya berkomitmen bersama Pemkot Surabaya untuk terus meningkatkan literasi di semua lapisan masyarakat. Sinergi dan kerjasama akan terus ditingkatkan demi mencapai kemajuan dan perkembangan berkelanjutan,” tandas Khusnul.
Diketahui, data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur mencatat Tingkat Gairah Membaca (TGM) Surabaya tahun 2023 sebesar 80,3 poin, menjadikan Surabaya satu-satunya kota dengan kategori TGM ‘sangat tinggi’ di Jawa Timur. Durasi membaca masyarakat Surabaya mencapai sekitar 3 jam setiap hari, melampaui rata-rata Jawa Timur yang berkisar antara 1 jam hingga 1 jam 59 menit. (yolan/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS