BATU – Wali Kota Dewanti Rumpoko tidak mau terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM), meskipun Kota Batu masuk kategori zona kuning Covid-19.
Menurut Dewanti, indikator warna kuning baru saja didapat Kota Batu, sehingga dia tak ingin memaksakan PTM sebelum mengetahui perkembangan dalam tiga bulan ke depan. Untuk itu, Dewanti minta orang tua wali murid agar bersabar.
“Kalau bisa bertahan satu sampai dua bulan atau bahkan bisa masuk zona hijau, maka kami sangat percaya diri dan pastinya akan minta ke Disdik segera dimulai pembelajaran tatap muka,” kata Dewanti, Kamis (21/1/2021).
Dewanti pernah mengatakan, agar wali murid tak membandingkan dibukanya tempat wisata dengan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Menurutnya hal itu tidak sebanding dengan risiko atau dampak besar ketika PTM digelar.
Wali perempuan pertama di Kota Bati ini memahami keinginan para orangtua supaya anaknya dapat kembali bersekolah. Dia juga minta masyarakat tidak berpikiran bahwa guru tidak bekerja selama pandemi Covid-19.
“Ini pertaruhannya anak di masa depan seumur hidup, tetapi kita harus maklum,” ujar wali kota yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.
Meski hasil survei menunjukkan mayoritas wali murid ingin aktivitas belajar mengajar dilakukan normal, namun hal itu bukan indikator dilaksanakannya PTM.
Menurutnya, survei juga harus memperhatikan kesiapan fasilitas pencegahan Covid-19. Para guru pun juga harus di-rapid test.
Dewanti menambahkan, kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi penentu untuk menekan risiko tingkat penularan hingga mencapai zona hijau. Sehingga status zona kuning yang ditetapkan saat ini, bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dengan kedisiplinan masyarakat.
Menurutnya kondisi di Kota Batu masih berisiko tinggi untuk penyebaran Covid-19. Dia berharap masyarakat tidak terlena ketika Kota Batu berada di zona kuning. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS