
SURABAYA – Konferda PDI Perjuangan Jawa Timur dibuka Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, di hall Hotel Wyndham Surabaya, Rabu (24/7/2029).
Konferda dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, jajaran Forkompimda, pimpinan partai politik, serta undangan lainnya.
Sedang peserta konferda, terdiri dari semua pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim, serta para ketua, sekretaris, dan bendahara DPC PDIP kabupaten/kota se-Jatim.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi dalam laporannya menyampaikan, PDIP Jatim telah tuntas menyelenggarakan 38 konfercab. Konsolidasi organisasi ini kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan konferda, sebelum Kongres V PDIP pada Agustus depan di Bali.
“Saat konfercab, memang sempat ada ria-riak kecil. Tapi sudah terselesaikan sehingga bisa tuntas semua,” kata Kusnadi.
DPP PDIP sendiri menargetkan pelaksanaan Konfercab DPC dan Konferda DPD PDIP se-Indonesia bisa tuntas sebelum 27 Juli 2019. Ini karena pada 8 Agustus akan dilaksanakan Kongres PDIP di Bali.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang membuka Konferda V PDIP Jatim mengatakan, tersisa enam provinsi yang belum menggelar Konferda adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Barat dan DKI Jakarta.
“Jatim hari ini dilaksanakan Konferda. NTT hari ini selesai. Semoga 27 Juli semuanya sudah selesai. Artinya, konsolidasi berjalan dengan baik. PDIP menerapkan sistem demokrasi terpimpin,” kata Djarot didampingi Sri Rahayu yang juga pengurus DPP PDI Perjuangan.
Di depan peserta Konferda, Djarot mengatakan, PDI Perjuangan saat ini mempunyai tiga musuh bersama yang terus menerus diperangi. Yakni paham-paham anti Pancasila, narkoba, dan korupsi.
“PDI Perjuangan sudah mendeklarasikan diri, barang siapa para kader yang terjangkit narkoba, atau korupsi, maka tidak ada tempat bagi mereka di partai. Apalagi yang anti Pancasila, out dari partai,” tegas Djarot. (her)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS