JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkomitmen untuk memberikan insentif kepada guru agama dan guru ngaji se-Indonesia, jika terpilih sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2024.
Dia bakal menerapkan program tersebut hingga guru agama bisa benar-benar mendapatkan perhatian.
“Ada harapan (insentif guru ngaji) dan diceritakan apa yang ada di Jawa Tengah dan kami akan nasionalkan. Saya kira sama dengan harapan-harapan yang ada di Jawa Barat di Garut ‘Pak Ganjar itu kok bisa’, bisa nanti kita nasionalkan juga bisa,” kata Ganjar dilansir dari Liputan6, Selasa (6/2/2024).
Ganjar menambahkan, program insentif guru agama telah diperhitungkan dengan matang hingga ke alokasi anggarannya. Ia menyebutkan, bakal menyisihkan Rp4 triliun dari APBN untuk menyejahterakan guru agama dan guru ngaji.
Program tersebut, lanjut Ganjar, juga beriringan dengan komitmen pelaksanaan Undang-Undang (UU) Pesantren. UU tersebut juga pernah didorong Ganjar saat masih menjabat Gubernur Jawa Tengah.
“Yang penting dengan Undang-Undang Pesantren itu ada, legalitasnya siap, administrasinya siap, nanti akhirnya akan bisa bekerja sama. Tentu saja guru agama yang ada, saya kira bisa diberikan seperti apa yang pernah kami lakukan di Jawa Tengah,” tambah Ganjar.

Sementara, Pemimpin Pondok Pesantren Fauzan, KH Aceng Abdul Mujib di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat menyambut baik, program insentif bagi guru agama dan guru ngaji.
Ia mengaku, sangat mengapresiasi Ganjar terhadap kepedulian dan perhatiannya kepada kalangan pengajar agama, khususnya ulama dan santri yang telah memberikan kontribusi besar untuk bangsa dan negara.
“Pejabat yang tahu diri bahwa santri adalah rakyat Indonesia, kiai bagian dari masyarakat Indonesia yang memberikan kontribusi besar sejak saat melawan penjajah sampai hari ini santri dan kiai tetap pasang badan untuk membela NKRI,” katanya.
Adapun program tersebut akan ditingkatkan Ganjar ke nasional dan telah resmi masuk program Ganjar-Mahfud.
Oleh sebab itu, KH Aceng diikuti belasan ribu santri menjatuhkan pilihannya untuk Ganjar-Mahfud agar nasib pengajar agama bisa lebih sejahtera.
“Ketika seorang pejabat menghargai kiai, santri menghargai para pejuang ulama-ulama terdahulu yang ikut mendirikan negeri tercinta ini, saya yakin Indonesia ke depan akan jadi negara besar, kita semua akan sejahtera,” ucap KH Aceng. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS