GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar jalan sehat memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, kemarin. Kegiatan dengan tema “Bergerak Bersama Menuju Kemandirian dan Kesetaraan” itu diikuti 61 siswa dari delapan Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Kota Pudak.
Rute jalan sehat ini dimulai dari halaman Kantor Bupati Gresik dan berakhir di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik Kiswanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto, Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik Titik Ernawati, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Umi Khoiroh.
Bupati Yani menekankan komitmennya mendorong Gresik semakin inklusif. Dirinya juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi untuk mendukung pendampingan disabilitas di Kabupaten Gresik.
“Pendampingan disabilitas tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi antara lembaga dan instansi, untuk memastikan penyandang disabilitas mendapatkan hak yang layak. Dalam hal pendidikan misal, walaupun lembaga SLB menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim kami berusaha tidak membedakan,” ujarnya.
Gus Yani sapaan akrabnya menjelaskan, perhatian Pemkab Gresik terhadap penyandang disabilitas terus diwujudkan melalui berbagai program dan inisiatif. Salah satunya adalah pendirian tiga UPT Resource Center yang berlokasi di Pulau Bawean, Kecamatan Wringinanom, dan Kecamatan Gresik.
“Ketiga UPT ini menjadi pusat layanan yang dirancang khusus untuk meningkatkan akses pendidikan dan pendampingan bagi siswa disabilitas. Kedepan, kita akan dirikan satu lagi UPT Resource Center di wilayah utara,” imbuhnya.
Gus Yani juga menyebut, kehadiran Kepala Bank Jatim Cabang Gresik Abdullah Basit menjadi angin segar dalam rencana penyediaan mobil operasional bagi UPT Resource Center melalui skema CSR Bank Jatim.
Mobil-mobil tersebut nantinya akan digunakan untuk layanan antar-jemput siswa disabilitas, sehingga mempermudah akses mereka menuju UPT Resource Center.
“Langkah ini menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan Kabupaten Gresik yang inklusif dan ramah disabilitas. Dengan adanya fasilitas ini, anak-anak kita yang spesial ini bisa mendapat kesempatan yang lebih luas dalam mengakses pendidikan, perawatan dan pendampingan. Tentunya, kami berharap semakin banyak pihak yang ikut mendukung,” pungkasnya.
Hal ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Melalui sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan CSR diharapkan dapat menciptakan Kabupaten Gresik yang lebih ramah, inklusif, dan memberdayakan penyandang disabilitas semakin dekat menjadi kenyataan. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS