JEMBER – Menjelang hari raya Idul Adha 1 Zulhijah 1446 H, stok hewan ternak di Jember dirasa masih mencukupi. Namun Komisi B DPRD Jember menilai masih butuh kesiapan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, agar masyarakat bisa berkurban dengan aman.
Kesiapan itu di antaranya, memastikan kembali ketersediaan hewan kurban. Faktor kualitas kesehatan, dan kuantitas ketersediaan hewan diharapkan jangan sampai berkurang.
Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, Lebaran Idul Adha memang kurang beberapa hari, maka perlu dilakukan persiapan yang baik.
Secara syariat ketentuan hewan kurabn harus diperhatikan. Dan berdasarkan informasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), bahwa harga di pasaran untuk hewan ternak bervariasi.
“Untuk kambing ini rata-rata di pasaran sekitar 1,5 juta sampai 4 juta, kemudian sapi kecil sekitar 11 juta – 20 juta, sapi besar sekitar 20 juta sampai 30 juta,” ungkap Candra, Selasa (3/6/2025).
Selain itu, Candra menegaskan meskipun saat ini dinas memiliki rumah potong hewan yang sudah terintegrasi dengan Puskeswan, tapi pihaknya menilai masih kurang.
Politisi PDI Perjuangan ini berharap ke depan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat.
“Dinas perlu memberikan pelatihan untuk tukang potong hewan yang berasal dari masyarakat, agar bisa sesuai dengan standar kesehatan dan syariat yang terpenting,” ujarnya.
Saat ini lanjut Candra, dari pantauannya, penyakit mulut dan kuku (PMK) yang biasanya menyerang hewan ternak tidak ditemukan di berbagai wilayah Kabupaten Jember.
Tapi dia minta pengawasan tidak boleh berkurang. Kesigapan harus selalu ditingkatkan.
Untuk itu, dia juga meminta kepada masyarakat, agar tidak ragu dalam bertanya kepada Puskeswan terkait kesehatan hewan ternak yang hendak dibeli. (art/pr)