MATARAM – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan, bahwa kampanye menghentikan kekerasan terhadap anak harus terus dilakukan secara bersama-sama.
“Kita harus mau menjadi pelindung bagi anak-anak Indonesia. Resep awet muda, salah satunya adalah peduli terhadap anak-anak,” kata Puan Maharani, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/7/2016).
Hal itu disampaikan Puan, terkait peringatan Hari Anak Nasional, di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (23/7/2016). Menteri yang juga kader PDI Perjuangan itu menghadiri perayaan Hari Anak Nasional yang kali ini mengambil tema “Stop Kekerasan Terhadap Anak”.
“Ini adalah peringatan hari anak pertama yang dilakukan di luar kompleks Istana Negara,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini jumlah anak-anak di Indonesia mencapai 87 juta jiwa atau sekitar 34 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut, sebutnya, harus menjadi keuntungan bagi masa depan Indonesia.
Puan berharap besarnya jumlah anak-anak di Indonesia dimanfaatkan dengan cara melindungi, mendidik, dan membimbing anak-anak tersebut menjadi sumber daya manusia yang produktif, kompetitif, dan kreatif.
Puan berharap tema yang diangkat dalam peringatan Hari Anak Nasional kali ini menjadi motivasi bagi semua orang untuk melindungi dan menjamin hak anak untuk bermain, mendapat pendidikan layak, hak untuk mendapat indentitas yang jelas, hak untuk berkembang, bertumbuh menjadi manusia yang sehat, dan hak untuk mendapat perlindungan.
Peran pemerintah dalam mewujudkan itu, ucap Puan, adalah dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Selain itu, pemerintah juga berkomitmen memperkuat undang-undang pemberatan hukuman dan pemberian hukuman tambahan bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak, serta mengampanyekan gerakan bersama lindungi anak. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS