Senin
24 Maret 2025 | 5 : 35

Kisah Kapal RS Laksamana Malahayati Terjang Gelombang 2,5 Meter untuk Melayani Sunat Massal

IMG-20230915-WA0026_copy_828x541

GRESIK – “Nenek moyangku seorang pelaut. Gemar mengarung luas samudra.
Menerjang ombak, tiada takut.
Menempuh badai, sudah biasa.”

Syair pada bait pertama lagu Nenek Moyangku tersebut, menjadi gambaran bagaimana awak kapal Rumah Sakit Apung Laksamana Malahayati telah menjelajah sebagian perairan nusantara.

Suatu ketika, seperti diceritakan kepala tim kesehatan RS Apung Laksamana Malahayati  dr Januar kepada pdiperjuangan-jatim.com di sela kesibukannya memberikan layanan kesehatan di Lamongan dan Gresik, 17 dan 20 September 2023. 

Selepas memberikan pelayanan kesehatan di Aceh, kapal berkelir merah melanjutkan misi kemanusiaan. Tujuan berikutnya adalah Medan.

Kapal mengangkut tim medis yang berjumlah delapan orang. Diluar beberapa orang lainnya sebagai awak kapal atau ABK.

“Tim medis terdiri dari dua dokter, dua bidan, dua perawat dan dua staf,” katanya.

Kapal berukuran 30 x 9 meter, dengan kecepatan maksimal 7 knot itu pun melaju di perairan Aceh – Medan. Saat itu angin bertiup kencang.

“Gelombang setinggi 2,5 meter,” ungkap dokter Januar.

Tim medis Rumah Sakit Laksamana Malahayati saat menggelar pengobatan gratis di Gresik, Jawa Timur, Rabu (20/9/2023). Foto atas: Saat berlabuh di pelabuhan Lamongan dan menggelar pelayanan kesehatan beberapa hari sebelumnya.

Di Medan, tim medis melaksanakan operasi sirkumsisi atau sunat. Sebelumnya, khitan massal juga dilakukan tim saat kapal RS Laksamana Malahayati berlabuh di sejumlah tempat.

“(Sunat massal) Kurang lebih empat kali. Di Jakarta, Batam, Medan dan Jambi,” katanya.

Kapal rumah sakit Laksamana Malahayati memiliki beberapa fasilitas kesehatan. Seperti ruang medis, untuk operasi kecil dan membersihkan luka-luka serta mobil ambulans.

Baca juga: Bupati Gresik Buka Pengobatan Gratis RS Apung Laksamana Malahayati

Selama memberikan layanan kesehatan, tidak didapatkan keluhan yang cukup serius dari  masyarakat. Umumnya seputar batuk, pilek, pusing.

“Anak kecil batuk pilek, yang muda-muda pusing dan maag. Kalau orang tua mengeluhkan capek-capek, kesemutan, asam urat, kolestrol dan diabetes,” jelas dr Januar. (mus/mnh/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

DPRD Jombang Dorong Perlindungan Berlapis kepada Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

JOMBANG – DPRD dan Pemkab Jombang mempercepat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan ...
KABAR CABANG

Jelang Kongres Partai, Kader Banteng Kota Kediri Bertekad Jaga Soliditas

KEDIRI – Menjelang pelaksanaan Kongres VI PDI Perjuangan, kader Banteng Kota Kediri menegaskan kesolidannya, patuh ...
SEMENTARA ITU...

Aksi Sosial Kader Banteng Jember Selama Ramadan Padat dan Beruntun

JEMBER – Geliat sosial kader banteng DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jember di akhir-akhir bulan Ramadan semakin ...
KRONIK

Gus Falah: Mbak Puan Inginkan Jawa Timur Bebas Narkoba

JAKARTA – Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur (Jatim) X Nasyirul Falah Amru menyatakan, pernyataan Ketua DPR Puan ...
SEMENTARA ITU...

Dukung Proyek SRRL, Pemkot Surabaya Siapkan Infrastrukturnya

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen dalam mendukung proyek strategis nasional, salah ...
KRONIK

Dampingi Dirjen Cipta Karya PUPR Tinjau TPST, Bupati Lukman: Pengelolaan Sampah Program Prioritas

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Wakil Bupati Bangkalan, Moch. Fauzan Ja’far, menerima kunjungan ...