SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengumumkan pemberian Beasiswa Pemuda Tangguh. Program ini merupakan beasiswa bagi siswa SMA/SMK/MA negeri swasta. Selain mendapatkan bantuan pendidikan Rp 200.000 per bulan, penerima beasiswa ini juga berhak atas seragam gratis.
Namun yang terjadi di lapangan, masih banyak warga MBR Kota Surabaya yang belum bisa mengakses dan mendaftar pada program tersebut. Akibatnya banyak aduan ke DPRD Kota Surabaya terkait program tersebut.
Mengetahui hal tersebut, Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, mendesak agar penerapan Beasiswa Pemuda Tangguh makin dipermudah.
Selain itu, jangkauan dan peruntukan beasiswa ini harus lebih luas menjangkau siswa MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) di Surabaya.
“Silakan kalau beasiswa itu sudah diprogramkan, dalam penerapannya lebih dipermudah. Prioritaskan siswa MBR,” ujar Adi, Senin (18/7/2022).
Ia mengingatkan, bahwa pembahasan Rancangan APBD tahun 2022 antara Pemkot dan DPRD Kota Surabaya sekitar Oktober-awal November tahun lalu, dianggarkan untuk bantuan pendidikan tersebut.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, bahwa Pemkot Surabaya harus hadir untuk membantu mencarikan solusi guna menyelamatkan generasi bangsa yang ada di Kota Pahlawan ini.
“Saya berharap agar Pemkot Surabaya kembali kepada semangat dan niat awal terhadap bantuan untuk pelajar siswa MBR jenjang SMA/SMK/MA, baik negeri maupun swasta,” terangnya.
Sementara itu, menindaklanjuti laporan aduan, Komisi D DPRD Kota Surabaya pun memanggil Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DKKOP) Surabaya untuk menggelar koordinasi. Intinya harus ada kemudahan bagi siswa MBR mendaftar beasiswa tersebut.
“Ini yang harus dicari, apa kendala di lapangan. Apakah sosialisasinya atau memang kendala teknis lainnya. Harus lebih masif sosialisainya,” kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, minggu kemarin. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS