LUMAJANG – Tak seorang pun berharap mengalami nahas bahkan sampai patah tulang. Meski operasi dan penyembuhan secara medis memungkinkan untuk pemulihan, tetapi bagaimana jika tak ada biaya untuk itu?
Adalah Fidikri, warga Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro yang mengalami cobaan hidup tersebut. Akibat kecelakaan beberapa waktu lalu itu ia mengalami patah tulang di bagian kaki. Ia pun tak bisa berjalan seperti semula.
Untuk berjalan Ia hanya bertopang pada sepasang kruk tongkat ketiak. Sementara untuk menjalani operasi terkendala biaya. Asuransi pun apalagi, tak ada.
Kabar yang menyesakkan dada ini tersiar hingga di gedung DPRD Lumajang. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lumajang, Supratman, dan rekan-rekan sekomisi-nya mengupayakan ada tindakan medis hingga operasi untuk pemulihan Fidikri. Termasuk mendaftarkan dalam kepesertaan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).
“Ini merupakan tanggung jawab saya sebagai kader PDI Perjuangan untuk memperhatikan nasib masyarakat kurang mampu,” kata Supratman, Sabtu (10/4/2021).
Warga di Lumajang rentan kondisi perekonomiannya seperti halnya Fidikri tak sedikit bilangannya.
Sementara itu, survei ekonomi nasional (Susenas) tahun 2018 menyebutkan, angka kemiskinan di Lumajang sebesar 9,87 persen. Atau setara 103.000 penduduk berada di garis kemiskinan dengan nominal penghasilan di bawah Rp 281.000.
“Baru sekitar 25 persen masyarakat miskin di Lumajang yang terdaftar BPJS, sisanya tidak mendaftarkan diri,” ungkap Supratman. (ndy/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS