TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengungkapkan banyak kepala daerah di Indonesia yang sudah dan akan datang ke Kabupaten Tulungagung. Mereka berkunjung ke Kota Marmer untuk belajar manajemen yang diterapkan di RSUD dr Iskak Tulungagung.
“Dalam dua minggu ini ada tiga bupati yang datang ke Tulungagung untuk belajar mengenai keberhasilan RSUD dr Iskak,” beber Maryoto, usai acara vidcon wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) dengan Pemprov Jatim di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (13/10/2021).
Dia berharap apa yang sudah dilakukan RSUD dr Iskak Tulungagung dan telah diakui dunia dapat menjadi percontohan nasional. Meski saat ini RSUD dr Iskak Tulungagung harus kembali mengikuti kovablik di tingkat Pemprov Jatim.
“Banyak yang dipelajari bupati yang datang ke Tulungagung terkait keberhasilan RSUD dr Iskak. Tentang PSC (public safety center) dan juga tentang program instagram (instalasi gawat darurat modern). Nah ini kalau sebanyak 545 kabupaten/ kota kalau belajar di sini (Tulungagung) semua kami juga ya siap saja,” ujarnya sembari tertawa.
Saat ini saja, lanjut kader PDI Perjuangan ini, sudah banyak bupati atau wali kota yang menghubungi dirinya melalui telepon untuk datang ke Tulungagung.
Mereka ingin mendengar langsung dari Bupati Maryoto Birowo tentang keberhasilan RSUD dr Iskak, tidak hanya dari Direktur RSUD dr Iskak dr Supriyanto saja.
“Disuruh ke Direktur RSUD dr Iskak saja tidak mau. Maunya ketemu saya langsung. Katanya tidak begitu friend (kawan),” selorohnya.
Dia lantas menyebutkan, keberhasilan manajemen RSUD dr Iskak Tulungagung harus ditularkan ke rumah sakit-rimah sakit di seluruh Indonesia. “Ilmu itu harus dibagikan. Ilmu yang bermanfaat itu kan suatu yang mulia,” tutur Maryoto.
Sebelumnya, Bupati Maryoto juga menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020 kategori utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI.
Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran Bupati Maryoto Birowo dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam strategi pengarusutamaan gender (PUG).
Dia pun merasa bersyukur atas perolehan penghargaan yang diumumkan secara virtual tersebut. “Ke depan harus ada peningkatan lagi. Sekarang masih kategori utama, belum mentor,” pungkasnya. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS