Senin
12 Mei 2025 | 2 : 39

Keberadaan Terminal Cargo di Surabaya Barat Sudah Mendesak

pdip-jatim-syaifuddin-zuhri-01

SURABAYA – DPRD Surabaya menilai keberadaan terminal cargo di kawasan Surabaya Barat sudah mendesak. Pengembangan terminal cargo ini untuk mengantisipasi dampak yang timbul pasca pengoperasionalan Pelabuhan Teluk Lamong yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo 22 Mei 2015 lalu.

“DPRD sudah merekomendasikan kepada Pemkot Surabaya, untuk segera memfasilitasi pengembangan terminal cargo di Surabaya Barat, sebagai penyangga Pelabuhan Teluk Lamong,” kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Syaifuddin Zuhri, kemarin.

Menurut Syaifuddin, rekomendasi itu sudah disampaikan Pansus LKPJ Akhir Masa Jabatan bulan lalu. Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Ipuk, sapaan Syaifuddin Zuhri, Pemkot Surabaya bisa lebih mengoptimalkan aset tanah atau lahan tidur untuk dikelola agar bermanfaat bagi warga kota.

Pihaknya berharap Pemerintah Kota Surabaya memperhatikan hal tersebut, karena adanya terminal cargo di Surabaya Barat bisa mengurangi angka kemacetan, kerusakan jalan, pencemaran lingkungan, dan tentu saja, untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Selama ini, akses jalan dari Surabaya Barat menuju arah pusat Surabaya sepanjang jalan Raya Greges-Tambak Osowilangon lalu lintasnya sangat padat. Apalagi, dengan beroperasinya Terminal Peti Kemas Teluk Lamong diprediksi kendaraan yang melintas bisa tembus 6.000-8.000 per hari.

Pengembangan terminal cargo, sebut dia, termasuk upaya mengotimalkan potensi-potensi PAD. “Pemkot bisa lebih mengoptimalkan potensi-potensi dengan mendirikan BUMD yang baru, misalnya BUMD Terminal Bus Bungurasih, Terminal Osowilangun, BUMD Terminal Cargo di Surabaya Barat, dan BUMD baru lainnya. Selain bisa menambah PAD, juga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja,” ujar legislator yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu.

BUMD sebagai penggerak ekonomi dan penyumbang PAD, ungkap Ipuk, saat ini ternyata masih ada yang hidup segan mati tak mau. Oleh karena itu, BMUD yang ada perlu difasilitasi dan ditingkatkan usahanya agar tetap sehat.

“Untuk BUMD-BUMD yang sudah ada harus terus dilakukan upaya penyehatan. Sedang terhadap BUMD yang tidak sehat, pemkot harus mengambil langkah tegas dengan cara BUMD tersebut dimerger atau ditutup demi penyelamatan aset Pemkot Surabaya,” tandas Ipuk. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dharma Santi di Plumbangan, Bupati Rijanto: Bentuk Nyata Toleransi dan Kerukunan Beragama

BLITAR – Bupati Rijanto menghadiri acara puncak Dharma Santi dalam rangka peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru ...
ROMANTIKA

Gunanya Ada Partai

“GUNANYA Ada Partai”, satu dari sekian bab dari tulisan (buku) Mencapai Indonesia Merdeka. Buku tersebut ditulis ...
LEGISLATIF

Joko Tri Asmoro Tekankan Pelibatan Anak Muda dalam Kepengurusan Koperasi Merah Putih

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung, Joko Tri Asmoro, menekankan pentingnya pelibatan anak ...
LEGISLATIF

Sadarestuwati Ajak Masyarakat Jombang Tanamkan Nilai Kebangsaan di Era Digital

JOMBANG – Di tengah derasnya arus globalisasi, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, menekankan ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Lumajang dan Wakil Hadiri Peluncuran Film Dendam Mustika Badar Besi Semeru

LUMAJANG – Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) ...
LEGISLATIF

Puan: PUIC Panggung Strategis Hidupkan Kembali Semangat Bandung

JAKARTA – DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau ...