JAKARTA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan sudah tahu siapa pihak-pihak yang gemar mengimpor minyak dan gas atau LPG. Jokowi pun mengingatkan agar pihak tersebut untuk berhati-hati.
Penegasan ini disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Acara ini dihadiri para menteri kabinet Indonesia Maju dan kepala daerah.
“Yang seneng impor ini, bukan saya cari. Sudah ketemu siapa yang senang impor, sudah ngerti saya. Hanya perlu saya ingatkan, bolak-balik, hati-hati. Kamu hati-hati. Saya ikuti kamu,” kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (16/10/2019).
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki batubara yang melimpah yang sebenarnya bisa disubsitusi untuk membuat gas, malah justru diimpor. Menurut dia, ada pihak yang sengaja menghalang-halangi pembuatan gas dari batubara.
“Jangan menghalangi orang ingin membikin batu bara menjadi gas. Gara-gara kamu senang impor gas,” tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa pihak yang mendapat keuntungan dari impor migas ini sempat khawatir apabila Indonesia bisa memproduksi gas sendiri. Sebab, dirinya tak bisa lagi meraup keuntungan besar.
“Kalau ini bisa dibikin, ya sudah, enggak ada impor gas lagi. ‘Ya saya kerja apa Pak?’ Ya itu urusanmu, kamu sudah lama menikmati ini,” ucap Jokowi.
Soal batu bara menjadi LPG ini, bisa dilakukan lewat fasilitas pengolahan dimethyl ether (DME), gas dari batu bara yang menggantikan liquid petroleum gas (LPG).
DME diolah dari batu bara, yang mana produksinya memang jauh lebih murah daripada lifting minyak dan gas alam. Bahkan, batu bara yang akan dipakai merupakan batu bara berkalori paling rendah yang “kurang menguntungkan” jika dijual di pasar batu bara.
Begitu juga dengan impor minyak. Padahal, kata Jokowi, sumber minyak Indonesia masih banyak namun produksinya tak digenjot.
“Impor minyak sama. Lifting produksi minyak kita, sumber-sumber kita masih banyak kok. Kenapa nggak digenjot produksinya? Karena masih ada yang senang impor minyak. Ndak, saya pelajari detil ini, ndak, ini ndak, ndak bener kita ini,” ujarnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS