JAKARTA — Presiden Joko Widodo berharap dana desa bisa tersalurkan dengan sebaik-baiknya. Dia akan mengejar siapa pun oknum pejabat yang menghambat pencairan dana desa.
“Awas, kalau ada siapa pun yang motong, saya kejar,” tegas Jokowi, dalam sambutan acara penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Untuk memastikan dana desa tersalurkan dengan baik, dia mengaku kerap bicara langsung dengan para kepala desa. Seperti saat berkunjung ke Desa Sumurgeneng, Tuban, Senin kemarin, Jokowi sudah bisik-bisik dengan kepala desa setempat.
Jokowi bertanya apakah ada pemotongan saat penyaluran dana desa. Kepala desa memastikan tidak ada pemotongan, dana desa yang diterima utuh sebanyak Rp 608 juta.
“Ternyata enggak ada. Alhamdulillah itu yang saya harapkan,” ucapnya.
Juga pada hari ini, sebelum acara dimulai, dia sempat bertanya kepada salah satu penerima Adhikarya, Umbu, yang merupakan kepala desa di Nusa Tenggara Timur. Umbu juga mengaku tidak ada pemotongan dana desa yang disalurkan ke wilayahnya.
Dana desa yang diterima bisa dimanfaatkan dengan baik untuk membangun berbagai infrastruktur, seperti irigasi dan embung.
“Akan saya cek, akan saya kontrol terus penggunaan dana desa ini agar bisa masuk pada yang berkaitan dan produksi pangan,” ucap Jokowi.
Dengan penyaluran dana desa yang sudah efektif ini, Jokowi terus bertekad menaikkan anggaran untuk dana desa setiap tahunnya.
Pada tahun 2015 lalu, dana desa hanya Rp 20,5 triliun. Jumlah itu sudah dinaikkan pada tahun ini, yakni Rp 47 triliun. Pada tahun 2017 mendatang, dana desa kembali meningkat menjadi Rp 60 triliun.
Sementara itu, pada tahun 2018, Jokowi sudah menginstruksikan kepada menterinya untuk meningkatkan dana desa hingga Rp 120 triliun.
Di acara ini, Jokowi berharap seluruh perintis pelopor bisa menularkan dan menginspirasi yang lain agar semuanya bekerja dan berproduksi, agar rakyat semuanya menjadi produktif.
Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada para penerima penghargaan atas perannya dalam memajukan sektor pangan Indonesia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS