SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi minta jajaran Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) se Surabaya agar meningkatkan kewaspadaan lingkungan pada masa mudik Lebaran 2024.
Mereka diminta menjaga keamanan karena banyak rumah maupun kos yang ditinggal mudik. “Kami sampaikan setiap RW ada penanggung jawabnya,” ujar Eri Cahyadi, Sabtu (30/3/2024).
Dia mengatakan, apabila di kampung ada portal, maka harus diaktifkan sesuai jam yang disepakati. Sebaiknya warga yang mudik, maupun anak yang tinggal di kos bisa melapor dan menitipkan tempat tinggalnya.
“Ada pengawasan lebih untuk rumah kosong. Untuk warga yang belum pulang, untuk lebih care terhadap tetangga,” tuturnya.
Saat meninggalkan rumah untuk mudik, tambah Eri, penting untuk memastikan kompor dan listrik dimatikan untuk menghindari risiko kebakaran. Pun demikian dengan semua pintu dan gerbang juga harus dikunci dan digembok.
“Jangan lupa matikan listrik dan kompor. Rumah yang ditinggalkan kosong dapat menjadi sumber bahaya,” katanya.
Eri juga mengingatkan warga yang mudik menggunakan transportasi umum, untuk lebih waspada terhadap potensi pencopetan. Hal ini terutama di tempat-tempat yang ramai dengan arus mudik.
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, dia menyarankan untuk memperhatikan keamanan kendaraan untuk mencegah kecelakaan di perjalanan mudik Lebaran.
“Juga penting untuk memilih waktu pulang ke Surabaya yang tidak terlalu padat, karena libur panjang berlangsung mulai tanggal 6 sampai 15 April,” pesan dia.
Sementara itu untuk kegiatan takbir keliling, pria yang akrab disapa Cak Eri itu mengimbau alat kentongan maupun bedug dihidupkan kembali. Selain aman juga lebih tradisional dan mempertahankan nilai-nilai tradisi.
“Kami imbau tidak pakai motor dan putar-putar di kota. Tapi kita ramaikan dan kampung masing-masing, pakai bedug tradisional,” imbau dia.
Sedangkan soal tempat rekreasi hiburan umum (RHU) buka saat Ramadan, Cak Eri minta seluruh pihak agar saling mengawasi. Hal ini agar rangkaian ibadah selama bulan Ramadan berjalan dengan damai.
“Segera laporkan, kita sudah banyak tutup tempat. Laporkan dan kami langsung bergerak bisa telfon 112. Tahun lalu hampir sama, ada beberapa tempat izinnya sudah kita tutup,” ungkapnya. (dhani/pr)










