SURABAYA – Setelah ditetapkan sebagai Wakil Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur yang menangani bidang keuangan dan pendapatan daerah, Agus Wicaksono menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan sumber-sumber pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut mengakui bahwa salah satu tantangan yang dihadapi Komisi C adalah penurunan pendapatan dari pajak kendaraan bermotor. Meski demikian, ia optimistis bahwa masih banyak potensi yang bisa digali untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.
Agus menjelaskan bahwa aturan baru terkait pembagian pajak kendaraan bermotor antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat menjadi salah satu penyebab turunnya pendapatan dari sektor tersebut.
Menurutnya, pajak kendaraan bermotor yang dulunya sepenuhnya dikelola oleh pemerintah provinsi, kini harus dibagi dengan pemerintah pusat. Hal ini tentu saja berdampak pada jumlah pendapatan yang bisa diterima oleh Pemprov Jawa Timur.
“Ada penurunan pendapatan berkaitan dengan pajak kendaraan bermotor karena adanya aturan yang membagi pendapatan ini antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Jika sebelumnya pendapatan ini dikuasai sepenuhnya oleh Pemprov Jatim, sekarang tidak lagi. Hal ini jelas berdampak pada jumlah pendapatan yang kita terima,” ungkap Agus Wicaksono, Jumat (25/10/2024).
Namun, Agus tidak memandang masalah ini sebagai penghambat utama. Menurutnya, meskipun pendapatan dari pajak kendaraan bermotor mengalami penurunan, masih banyak sumber pendapatan lain yang bisa dioptimalkan.
Salah satu potensi besar yang ia soroti adalah sektor pertanian. Menurut Agus, sektor pertanian di Jawa Timur memiliki kontribusi yang signifikan terhadap PDRB provinsi ini.
Jika dikelola dengan baik, sektor pertanian bisa menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
“Kita masih memiliki banyak potensi yang bisa ditingkatkan untuk menambah pendapatan. Jika dilihat dari PDRB kita, sektor pertanian sebenarnya sangat potensial. Pertanian di Jawa Timur sangat produktif, dan jika dikelola lebih baik lagi, bisa meningkatkan PDRB kita secara signifikan,” tegasnya.
Sektor pertanian di Jawa Timur memang dikenal sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia. Berbagai komoditas unggulan seperti padi, jagung, dan tebu menjadi sumber utama pendapatan petani di provinsi ini.
Agus menilai, dengan dukungan kebijakan yang tepat, sektor pertanian bisa memberikan kontribusi lebih besar terhadap PAD dan PDRB. Oleh karena itu, Komisi C DPRD Jatim akan fokus untuk mendorong pemerintah provinsi agar memberikan perhatian lebih besar pada sektor ini, terutama dalam hal peningkatan produksi dan pemasaran hasil pertanian.
Selain sektor pertanian, Agus juga menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh sektor industri dan pertambangan di Jawa Timur.
Menurutnya, kedua sektor ini memiliki kontribusi yang signifikan terhadap PDRB provinsi, tetapi masih ada banyak ruang untuk meningkatkan pendapatan dari sektor tersebut. Terutama dalam sektor pertambangan, Agus menilai bahwa potensi besar yang dimiliki Jawa Timur belum dikelola secara maksimal.
“Selain pertanian, kita juga harus melihat sektor industri dan pertambangan. Industri di Jawa Timur berkembang cukup baik, tapi masih ada potensi yang bisa kita dorong lebih jauh. Begitu pula dengan sektor pertambangan yang hingga saat ini belum dikelola dengan baik. Padahal, potensi dari sektor ini sangat besar,” ujarnya.
Namun, Agus menilai bahwa pengelolaan sumber daya pertambangan tersebut belum berjalan optimal. Salah satu alasan utama adalah belum maksimalnya regulasi dan pengawasan terhadap eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam.
Oleh karena itu, ungkapnya, Komisi C akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk menyusun strategi yang lebih baik dalam mengelola potensi pertambangan ini.
“Potensi pertambangan kita belum dikelola dengan baik. Jika kita bisa mengelola sektor ini dengan lebih maksimal, saya yakin pendapatan provinsi bisa meningkat, dan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan juga akan merasakan manfaatnya. Ini adalah salah satu tantangan besar yang harus kita hadapi bersama,” pungkasnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS