SURABAYA – Sampai mendekati masa tenang Pilkada Surabaya 2015, dukungan elemen masyarakat kepada pasangan Risma-Whisnu terus mengalir. Kali ini, pasangan calon petahana itu mendapat dukungan dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Surabaya.
Dukungan resmi itu diungkapkan Reny Widya Lestari, Ketua IWAPI Surabaya, saat pertemuan dengan para anggotanya di kediamannya, Graha Family, Sabtu (5/12/2015). Menurut Reny, IWAPI mendukung Risma-Whisnu, karena paslon nomor urut dua itu sudah terbukti berhasil dalam membangun Surabaya.
“Salah satu buktinya, infrastruktur jalan dan saluran tertata dengan baik. Dengan kondisi infrastruktur yang semakin baik, mendorong perekonomian terus bergairah,” kata Reny.
IWAPI Surabaya, sebut Reny, berterima kasih pada pasangan incumbent ini, karena berhasil mewujudkan kemajuan kota. “Kami berharap Bu Risma dan Pak Whisnu jadi lagi, sehingga program pembangunan tak terputus di tengah jalan,” harapnya.
Kalangan wanita pengusaha, tambah Reny, memiliki potensi dalam kegiatan pembangunan. Untuk itu, pihaknya menyatakan siap bekerja sama dengan Risma-Whisnu jika terpilih pada pilkada mendatang. “Kami siap diajak membangun Surabaya,” tegasnya.
Kontraktor wanita ini mengungkapkan, di Surabaya, jumlah wanita pengusaha yang tergabung dalam IWAPI mencapai 200 orang. Dia optimistis jumlah anggotanya akan terus bertambah. Pasalnya, dia memperkirakan para ibu pengusaha sekitar 1.000 orang.
Aktivitas para wanita pengusaha yang tergabung dalam IWAPI, ungkap Reny, tidak hanya di dalam negeri, namun sudah merambah hingga mancanegara. “Kemarin kita diundang KBRI di Singapura untuk mempromosikan produk-produk fashion, batik dan kerajinan lainnya,” terang politisi Partai Hanura ini.
Dia berharap kepada para pemimpin mendatang agar lebih aware dan proaktif mempromosikan produk-produk yang ada di Kota Pahlawan ini ke luar negeri. “Setiap kami mempromosikan produk ke luar negeri, semuanya ludes terjual,” ungkapnya dengan nada bangga.
Reny merespon positif sistem perizinan yang berlaku di Kota Surabaya. Menurutnya, dengan single window dalam pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha dan Perdagangan (SIUP) telah mendukung perkembangan ekonomi di Surabaya.
“Dengan perizinan yang lebih mudah melalui Surabaya Single Window, memberi kemudahan pengusaha menjalankan usahanya,” urainya.
Sebagai kota perdagangan dan jasa, pihaknya memimpikan dunia perdagangan yang berkembang di Surabaya seperti di Singapura. “Kita buat Surabaya seperti Singapura untuk bisnis. Apalagi sebentar lagi kan era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN),” tandasnya.
Reny mengibaratkan, Surabaya bukan sekadar kampung. Namun, kampung yang mendunia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS