BONDOWOSO – Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat menggelar pelatihan kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan menggandeng sebuah toko modern berjaringan, Minggu (21/3/2020)
Pelatihan untuk membangkitkan kembali kondisi ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid 19 tersebut berlangsung di Wisma Wakil Bupati Bondowoso, dan dibuka langsung oleh Wabup Irwan.
Wabup yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut mengungkapkan, bahwa saat ini produk lokal di Bondowoso masih belum terkelola dengan maksimal.
Untuk itu dia menginginkan, dalam pelatihan ini toko modern dapat membina serta memajukan industri lokal yang ada di Bondowoso. Selain itu toko modern diminta pula untuk menyediakan lebih banyak gerai untuk produk UMKM Bondowoso.
Saat ini total ada lima produk makanan yang masuk toko modern. Menurutnya, tentu produk tersebut harus memenuhi standar toko modern.

“Potensi produk lokal di Bondowoso masih belum terkelola dengan maksimal. Maka, apabila ada sektor privat yang ikut mendukung, tentu para pengusaha kecil menengah akan sangat terbantu. Tentunya bukan hanya untuk menyediakan kebutuhan masyarakat sehari-hari, tapi juga memajukan industri kecil menengah,” katanya.
Irwan mengharapkan pelatihan ini dapat mendorong agar produk UMKM dapat bersaing di toko modern, dengan beberapa ketentuan dan standar yang harus dipenuhi. Seperti izin PIRT, sertifikat halal, dan sebagainya.
Dia berjanji Pemerintah Kabupaten Bondowoso akan membantu memfasilitasi agar produk UMKM tersebut sesuai standar untuk bisa masuk di toko modern.
“Kita akan dorong bagaimana mereka bisa memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan perusahaan. Sekaligus memanfaatkan jalur pemasaran agar usaha mereka semakin berkembang,” ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso Sinung Sudrajat mengatakan, upaya mengembangkan produk lokal, agar dapat bersaing di toko modern, telah diinisiasi sejak 2016. Yakni saat dia masih menjadi anggota Komisi IV DPRD.

Dia menilai toko modern yang sudah mulai banyak bermunculan di Bondowoso, dapat menjadi peluang dalam mengembangkan produk lokal di Bondowoso.
Kader Banteng yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bondowoso tersebut mengatakan, modernisasi adalah sebuah keniscayaan.
“Oleh sebab itu kita harus bisa dinamis dalam mengikuti arus modernisasi, termasuk persepsi yang mengatakan bahwa pasar modern akan mematikan pasar tradisional harus diluruskan. Karena seharusnya pasar modern itu mampu menjadi kanal untuk pasar tradisional agar mampu lebih bersaing di tengah modernisasi saat ini,” beber Sinung.
Saat era modern saat ini, imbuh Sinung, harusnya produk-produk lokal bisa masuk dan dipasarkan lewat toko-toko modern.
“Jangan dipersepsikan bahwa toko modern itu yang mematikan pasar tradisional, karena arus modernitas ini harus diikuti, dengan catatan tetap menjaga lokalitas yang ada,” pungkasnya. (ryo)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS