SUMENEP – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumenep bersilaturrahim dengan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, di rumah dinas Bupati, Selasa (22/11/2022).
Hadir acara tersebut beberapa pengurus FKUB, di antaranya, KH. Qusyairi Zaini, KH. Mohammad Mawardi, KH. Ahmad Suyuti, KH. Ali Rifqi, KH. Subaidi, Pendeta Yusuf (Kristen), Bapak Sugianto (Buddha), Bapak Imam Santoso (Kong Hu Chu), dan Khairul Umam (Ketua Pemuda FKUB Sumenep). Bupati Fauzi sendiri didampingi Kepala Bakesbangpol Sumenep, Purwo Edi Prawito, M.M.
Dalam sambutannya, Bupati Fauzi menyampaikan, toleransi beragama di kabupaten Sumenep sejak dulu sebenarnya cukup baik. Para pemeluk agama mendapatkan hak yang sama dalam melaksanakan dan menjalankan kewajiban agamanya masing-masing.
“Ini dibuktikan dengan adanya kampung toleransi di daerah Pabian Kecamatan Kota. Terdapat tiga tempat ibadah yang berdekatan jaraknya. Ada klenteng, gereja dan masjid,” ujar Bupati Fauzi.
Namun akhir-akhir ini memang ada kelompok-kelompok intoleran dan radikal yang mulai berupaya menyebarkan pahamnya. Karena itu, Bupati Fauzi berharap adanya sinergi antara tokoh agama dan pemerintah.
“Karena itu, saya berharap, FKUB ini bisa terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan masif melakukan sosialisasi, serta edukasi terhadap generasi muda di kabupaten Sumenep. Kaum muda harus diberi pemahaman tentang pentingnya kerukunan antarumat beragama atas dasar sikap toleransi,” jelasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu juga mendorong FKUB untuk turun ke sekolah-sekolah di kabupaten Sumenep, terutama ke SMA dan sederajat. Peran FKUB sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang toleransi dalam beragama kepada generasi muda.
“Mengingat, doktrin dari kelompok-kelompok intoleran dan radikal itu kerapkali menyasar anak-anak usia sekolah. Di usia 16 keatas biasanya anak-anak sangat rentan dan mudah menerima informasi-informasi apapun tanpa memiliki kemampuan untuk menyaringnya,” tuturnya.
“Di situlah mereka mudah dicuci otaknya dengan paham-paham kebencian, anti keberagaman, dan radikalisme yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok terorisme,” sambungnya.
Bupati Fauzi juga menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bersama TNI/Polri terus melakukan deteksi dini terhadap kelompok-kelompok yang diduga mengajarkan paham intoleran dan radikalisme.
“Apa yang dilakukan FKUB saat ini adalah untuk manfaat jangka Panjang. Ada agenda besar dari kelompok-kelompok anti NKRI untuk memusnahkan negeri ini dengan menjejali generasi muda kita agar benci terhadap Pancasila dan anti terhadap keberagaman,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Sumenep, KH. Qusyairi Zaini, menyampaikan, silaturahim dengan Bupati Fauzi merupakan langkah awal FKUB Sumenep untuk bisa bersinergi dengan pemerintah daerah.
Selain itu, silaturahim tersebut bertujuan untuk meminta arahan dan bimbingan Bupati Fauzi terkait langkah-langkah FKUB Sumenep ke depan.
“Ini merupakan serangkaian dari beberapa agenda acara kami, setelah beberapa hari yang lalu kami melakukan sosialisasi di beberapa kecamatan dan ta’aruf antara pengurus FKUB Sumenep yang baru,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Ulum Utara, Gadu Barat, Ganding itu. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS