Selasa
26 November 2024 | 4 : 54

Ini, Lima Misi Eri Cahyadi Jadikan Surabaya Kota Dunia

pdip-jatim-diskusi-hari-pers-pwi-310321-1

SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, untuk menuju Surabaya menjadi kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan, dibutuhkan keterlibatan serta gotong-royong warganya.

“Insya Allah tidak ada pemerintahan yang sempurna, bisa sempurna jika masyarakatnya ikut menjadi bagian dalam pembangunan, sehingga kalau ada yang salah bisa diingatkan,” kata Eri dalam ‘Diskusi Hari Pers Nasional 2021, Membangun Surabaya 5 Tahun ke Depan’, Rabu (31/3/2021).

Guna mewujudkan visi tersebut, ada lima misi yang akan dilakukan. Pertama, mewujudkan  perekonomian inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pembukaan lapangan kerja baru melalui penguatan  kemandirian ekonomi lokal, kondusifitas iklim investasi , penguatan daya saing Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antar pulau serta internasional.

“Bagaimana gotong royong menuju Surabaya menjadi kota yang perekonomiannya maju. Saat ini mau tidak mau harus kita lakukan, harus bergerak masif, habis-habisan untuk mensejahterakan dulu masyarakat Kota Surabaya,” ujar kader PDI Perjuangan ini.

Kedua adalah membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, sehat jasmani dan rohani,  produktif, serta berkarakter melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Ia mencontohkan, untuk membangun SDM yang unggul, sehat jasmani dan rohani melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. 

Pihaknya membuat kebijakan mulai 1 April, warga Surabaya yang ingin berobat ke rumah sakit cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) melalui program Pemberlakuan Jaminan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC).

Selanjutnya, misi ketiga adalah memantapkan melalui ketersediaan infrastruktur dan utilitas kota yang  modern berkelas dunia serta berkelanjutan.

Keempat, memantapkan  transformasi birokrasi yang  bersih, dinamis, dan tangkas berbasis digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Ini nanti pelayanan, semua birokrasi di Pemerintah Kota ini kita siapkan semuanya harus melalui elektronik,” ujarnya.

“Semua pelayanan publik di Kota Surabaya ketika ada permasalahan, maka masyarakat berhenti bertanyanya cukup di kelurahan, karena garda terdepannya pemerintah kota ini adalah di kelurahan,” imbuh Eri.

Kemudian kelima adalah menciptakan ketertiban, keamanan, kerukunan sosial, dan kepastian hukum yang  berkeadilan. “Karena bagaimanapun Surabaya ini harus menjadi kota yang toleransi,” tandasnya.

Sekedar informasi, selain Eri Cahyadi, diskusi yang digelar secara daring ini juga menghadirkan Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Wakil Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim sebagai pembicara. (dhani)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...