TRENGGALEK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini., SE., ME., minta ada keterlibatan perempuan dalam Program Kampung Iklim (Proklim).
Itu dia sampaikan dalam kegiatan penanaman 1.000 pohon dan pemberian apresiasi Proklim) tahun 2023, di Desa Sambirejo, Kecamatan Trenggalek, Kamis (14/12/2023).
Master of Economic Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN Satu) tersebut menjelaskan, perempuan harus dilibatkan, karena dia mengaku sangat senang berbicara mengenai kebijakan Proklim dan peran krusial keterlibatan seluruh elemen, gotong royong dalam menghadapi tantangan lingkungan.
“Komitmen terhadap keberlanjutan dan perlindungan lingkungan merupakan kewajiban bersama. Dalam konteks ini maka saya minta untuk juga mengajak dan melibatkan peran perempuan dalam membangun kebijakan proklim,” terang Novita, di ruang terbuka hijau Desa Sambirejo.
Menurutnya, hal ini tidak hanya suatu keharusan, tapi juga investasi dalam keberlanjutan lingkungan di masa depan. Perempuan tidak hanya merasakan dampak langsung dari perubahan iklim tapi juga memiliki keahlian dan wawasan dalam menghadapinya.
Keterlibatan perempuan dalam perencanaan pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan program, sebutnya, dapat membawa perspektif yang luas dan holistik juga di bidang pendidikan, kesehatan serta ekonomi.
“Impian kita semua dalam Proklim adalah mencapai kategori lestari. Saya minta ada keterlibatan perempuan. Sehingga kita sama-sama linier, sama-sama punya pemahaman yang sama tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.
Ketika perempuan mendapat pendidikan yang tepat, dan mendapat inspirasi yang tepat, dia yakin akan memberikan multiplier effeck yang luar biasa.
“Perlibatan perempuan menjadi pondasi penting dalam pembangunan. Itu menjadi keharusan dalam setiap lini OPD (organisasi perangkat daerah) dalam setiap gerakannya,” jelas istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin tersebut. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS