SURABAYA – Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno mengatakan, geliat gerakan koperasi di Jawa Timur telah menyumbang sebesar 18,7 persen perekonomian daerah. Menurut Untari, setidaknya terdapat 32 ribu koperasi ada di Jawa Timur.
“Kemarin sesuai data Deputi Bidang Koperasi, Kemenkop-UKM menyatakan jumlah koperasi di Jawa Timur itu kontribusinya untuk perekonomian daerah telah mencapai sebesar 18,7 persen. Karena memang banyak koperasi-koperasi yang bagus di Jawa Timur,” kata Sri Untari, di sela kegiatan K-UMKM Expo 2022 di Grand City Surabaya, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, sudah banyak koperasi di Jawa Timur yang mendapat pengakuan baik dari masyarakat maupun pemerintah atas sumbangsihnya terhadap perekonomian dan peningkatan detajat hidup anggotanya.
“Saya contohkan dari mulai yang gede itu Sidogiri, KWSG dan masih banyak lagi yang lain-lain, bagus-bagus. Pertama, mampu menyerap tenaga kerja dan kedua, memberikan akses permodalan yang mudah bagi pelaku UKM,” paparnya.
Namun tidak sedikit dari 32 ribu koperasi di Jawa Timur tersebut saat ini tercatat non-aktif atau mati suri, 8 ribu di antaranya merupakan koperasi wanita. Oleh sebab itu, dia mendorong berbagai pihak untuk berkolaborasi menghidupkan kembali koperasi yang ‘mati suri’ tersebut.
Termasuk melalui kegiatan K-UMKM Expo 2022 yang diselenggarakan Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur ini, merupakan sebuah langkah yang baik untuk bisa merangsang kembali koperasi-koperasi yang selama ini mati suri untuk diaktifkan kembali.
“Kira-kira yang tidak aktif itu 30 persen. Itu yang perlu dilakukan pembinaan untuk kemudian diaktifkan kembali,” tuturnya.
Untari memaparkan, bahwa indikator keaktifan koperasi dapat tercermin dari intensitas rapat anggota yang dilakukan sebuah koperasi. Sebab setiap pengambilan keputusan dan aktivitas yang dilakukan oleh koperasi, itu harus melalui kesepakatan dari para anggotanya.
Sebab, koperasi adalah lembaga perekonomian yang dibentuk, dimiliki, dan dijalankan oleh anggotanya sendiri yang berlandaskan kepada spirit kekeluargaan dan gotong-royong.
Karena itu, dia mengharapkan agar seluruh pihak turut serta berupaya menghidupkan kembali koperasi-koperasi yang ‘mati suri’ untuk bisa diaktifkan kembali.
Juga, Dekopin saat ini bersama-sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM sudah menjalin kerja sama untuk bisa memberikan bantuan akses permodalan kepada para pelaku UKM dan Koperasi yang ada di Jawa Timur.
“Nanti LPDB datang, biar mereka (pelaku UKM) langsung akses permodalan dari LPDB yang cuma 3 persen. Itu akan sangat mendukung koperasi melempar pinjaman kepada UKM-UKM yang produktif, baik UKM kuliner, UKM kerajinan, IT, pangan dan sebagainya,” tandas Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS