Sabtu
08 Februari 2025 | 5 : 27

Hasto: Teror Bagi Pendekar Korupsi Tak Bisa Dibiarkan

pdip-jatm-hasto-ssat-di-batu

Hasto mengatakan, intimidasi kepada penegak hukum harus dicegah, dan berharap polisi cepat mengungkap pelaku teror berupa penyiraman air keras tersebut.

“Kami sangat menyesalkan, itu merupakan bagian dari teror bagi para pendekar korupsi. Teror bagi pendekar korupsi tidak bisa kita biarkan karena itu aparat harus mengusut tuntas,” ujar Hasto saat di Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Hasto, teror terhadap aparat penegak hukum tak boleh lagi terjadi. Penegak hukum harus dilindungi. (Baca: Sebut Penyerangan Terhadap Novel Tindakan Brutal, Jokowi Mengutuk!)

“Jangan sampai upaya-upaya untuk memberantas korupsi itu ditakut-takuti, diintimidasi dengan berbagai teror,” tegasnya.

Sementara itu, Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget dan mengecam teror tersebut. Dia mendengar informasi soal penyerangan terhadap Novel usai Salat Subuh.

Atas kejadian itu, kata Djarot, pihaknya akan semakin menggalakkan pemberantasan korupsi. Hal ini menjadi bukti bahwa korupsi masih harus diperangi.

“Ini semakin menguatkan kami ‘perang’ terhadap koruptor untuk membangun pemerintahan bersih tanpa pandang bulu,” tandasnya.

Mantan Wali Kota Blitar dua periode itu juga menyebut tindakan penyiraman air keras tersebut sudah termasuk tindak kriminal. Dia berharap agar polisi segera bisa menangkap pelaku.

“Pak Novel Baswedan penyidik KPK senior, berarti ada teror intimidasi. Udah teror, kriminal kalau sudah ada siram air keras,” tegasnya.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal saat berjalan pulang dari masjid usai salat subuh. Dia kini dirawat intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Novel Baswedan sendiri selama ini menangani kasus-kasus besar yang ada di KPK. Dia merupakan penyidik yang dianggap tidak pandang bulu dalam menangani kasus. Salah satu kasus besar yang saat ini dia tangani adalah kasus korupsi e-KTP.

Novel saat ini menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit khusus mata, Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat. Novel memiliki permasalahan dengan pengelihatannya karena siraman air keras.

Serangan terhadap Novel terjadi usai Novel menunaikan salat subuh berjamaah di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut. Dua orang tak dikenal yang berboncengan motor menyiramkan air keras ke arahnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Pemkot Surabaya Tak Lagi Rekrut Pegawai Honorer

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskan tidak akan melakukan perekrutan pegawai non aparatur sipil ...
HEADLINE

Pertemuan Megawati dan Paus Fransiscus Berlangsung Hangat Penuh Kekeluargaan

VATIKAN – Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus menerima Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan ...
EKSEKUTIF

Eri Tegaskan Kepala Dinas di Pemkot Surabaya Dipastikan Sosok Profesional

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa nantinya seluruh kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota ...
LEGISLATIF

DPRD Jatim: Pemkab Magetan Harus Lindungi Pedagang Sayur Keliling dari Kriminalisasi

MAGETAN – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, tegas minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan melindungi ...
KRONIK

Banyuwangi Berbagi Kembali Bergulir, Donatur Tinggal Pilih Warga Sasaran via Smartkampung

BANYUWANGI – Program Banyuwangi Berbagi kembali digulirkan di bulan Februari. Belasan ribu warga pra-sejahtera ...
KRONIK

Apresiasi Seni Lukis, Ketua DPRD Sumenep Boyong Kaligrafi Surah Al-Ghafir

SUMENEP – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, H. Zainal Arifin, memberikan apresiasi terhadap seni ...