Kamis
15 Mei 2025 | 10 : 19

Hasto: Teror Bagi Pendekar Korupsi Tak Bisa Dibiarkan

pdip-jatm-hasto-ssat-di-batu

Hasto mengatakan, intimidasi kepada penegak hukum harus dicegah, dan berharap polisi cepat mengungkap pelaku teror berupa penyiraman air keras tersebut.

“Kami sangat menyesalkan, itu merupakan bagian dari teror bagi para pendekar korupsi. Teror bagi pendekar korupsi tidak bisa kita biarkan karena itu aparat harus mengusut tuntas,” ujar Hasto saat di Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Hasto, teror terhadap aparat penegak hukum tak boleh lagi terjadi. Penegak hukum harus dilindungi. (Baca: Sebut Penyerangan Terhadap Novel Tindakan Brutal, Jokowi Mengutuk!)

“Jangan sampai upaya-upaya untuk memberantas korupsi itu ditakut-takuti, diintimidasi dengan berbagai teror,” tegasnya.

Sementara itu, Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat mengaku kaget dan mengecam teror tersebut. Dia mendengar informasi soal penyerangan terhadap Novel usai Salat Subuh.

Atas kejadian itu, kata Djarot, pihaknya akan semakin menggalakkan pemberantasan korupsi. Hal ini menjadi bukti bahwa korupsi masih harus diperangi.

“Ini semakin menguatkan kami ‘perang’ terhadap koruptor untuk membangun pemerintahan bersih tanpa pandang bulu,” tandasnya.

Mantan Wali Kota Blitar dua periode itu juga menyebut tindakan penyiraman air keras tersebut sudah termasuk tindak kriminal. Dia berharap agar polisi segera bisa menangkap pelaku.

“Pak Novel Baswedan penyidik KPK senior, berarti ada teror intimidasi. Udah teror, kriminal kalau sudah ada siram air keras,” tegasnya.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal saat berjalan pulang dari masjid usai salat subuh. Dia kini dirawat intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Novel Baswedan sendiri selama ini menangani kasus-kasus besar yang ada di KPK. Dia merupakan penyidik yang dianggap tidak pandang bulu dalam menangani kasus. Salah satu kasus besar yang saat ini dia tangani adalah kasus korupsi e-KTP.

Novel saat ini menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit khusus mata, Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat. Novel memiliki permasalahan dengan pengelihatannya karena siraman air keras.

Serangan terhadap Novel terjadi usai Novel menunaikan salat subuh berjamaah di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut. Dua orang tak dikenal yang berboncengan motor menyiramkan air keras ke arahnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Banyuwangi akan Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton, Didukung Austri dan UEA

BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melakukan pengolahan sampah secara sirkular ...
SEMENTARA ITU...

Candra: Cagar Budaya di Jember Butuh Perlindungan

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat melestarikan ...
EKSEKUTIF

Ini Alasan Eri Cahyadi Haramkan Sekolah Negeri di Surabaya Gelar Wisata-Wisuda

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi kembali menegaskan larangan menggelar wisuda maupun wisata akhir sekolah, ...
SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...
EKSEKUTIF

Pemkab Ngawi Sediakan Armada Antar Jemput untuk 477 Jamaah Haji, Termasuk Kakek Umur 97 Tahun

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengikuti pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya ...