BANDA ACEH – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, wacana penundaan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 tidak penting dibicarakan.
Sebaliknya, persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat hingga kelangkaan minyak goreng dinilai lebih penting ditangani segera.
“Urusan rakyat ini jauh lebih penting ditangani daripada menunda Pemilu,” kata Hasto dalam keterangannya, saat di Banda Aceh, Minggu (27/2/2022).
Hasto mengungkapkan, bagi Partainya, prioritas praktik kekuasaan saat ini adalah bersama rakyat mengatasi berbagai dampak pandemi. Dia juga menyoroti bagaimana agar pemerintah fokus menangani berbagai persoalan kebutuhan pokok masyarakat.
“Bagaimana pemerintah fokus mengatasi kelangkaan minyak goreng. Kenaikan harga kedelai yang berdampak pada industri rakyat tahu-tempe dan berbagai masalah penting lainnya daripada berimajinasi tentang penundaan Pemilu,” tambah dia.
Menurutnya, berbagai persoalan terkait dengan kenaikan kebutuhan pokok rakyat menunjukkan bagaimana kapitalisme masih bekerja kuat dalam perekonomian Indonesia.
Hasto juga menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah bekerja keras mendorong struktur ekonomi yang lebih berkeadilan.
Terhadap usulan pertimbangan penundaan akibat biaya Pemilu yang tinggi, sebut Hasto, hal itu akibat penerapan sistem proporsional daftar terbuka.
“Demi kepentingan bangsa dan negara, sistem ini dapat diubah menjadi proporsional tertutup. Ini lebih penting sebagai insentif bagi kaderisasi Partai. Belajar dari Pemilu 2004 dengan Pemilu Legislatif, Pilpres I, dan Pilpres II biaya hanya kurang lebih Rp 3,7 triliun,” bebernya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS