SURABAYA.- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya merilis hasil survei mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketua Tim Peneliti sekaligus Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan FISIP UINSA Mohammad Syaeful Bahar menyampaikan, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi ketimbang Prabowo dan Anies.
“Elektabilitas Ganjar sebesar 45.8 persen, Prabowo 34.7 persen, dan Anies 13.1 persen,” kata Bahar saat memaparkan hasil survei Persepsi, Prilaku dan Prefensi Pemilih Muda Jawa Timur di Pemilu 2024 di Auditorium Lantai 5 Gedung Fakultas Fisip UINSA, Rabu (4/10/2023).
Dia juga mengungkapkan berdasarkan gender responden, pemilih Ganjar didominasi oleh kalangan perempuan dengan angka 49.53 persen dan laki-laki di angka 41.48 persen.
Sedangkan pemilih Prabowo lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan pemilih perempuan, yakni sebesar 37.78 persen laki-laki dan 31.69 persen pemilih perempuan. Pemilih Anies juga lebih banyak pemilih laki-laki, sebesar 12.59 persen dan perempuan 10.6 persen.
Sementara tingkat penerimaan atau akseptabilitas pemilih muda terhadap Ganjar 46,8 persen, Prabowo 35,1 persen dan Anies 12,6 persen.
Lebih lanjut, tingkat kedisukaan atau liketabilitas juga menempatkan Ganjar teratas. Mantan Gubernur Jawa Tengah mendapatkan 50,6 persen, Prabowo 30,6 persen dan Anies 12,6 persen.
Sementara, tingkat elektabilitas partai politik menjelang pemilu 2024. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa menjadi tiga teratas di kalangan pemilih muda.
PDI Perjuangan 22,4 persen, Gerindra 15,3 persen, PKB 13,4 persen. Sementara Demokrat, PPP, PAN, Golkar, NasDem, Perindo, dan PKS masing-masing di bawah 5 persen.
Survei ini dilakukan di 38 Kabupaten dan Kota di seluruh Provinsi Jawa Timur pada periode 1-28 September 2023 dengan jumlah 840 responden. Jumlah tersebut ditentukan dengan menggunakan metode slovin sampling dengan margin of error 3,5 persen.
Penarikan simple dilakukan secara acak dengan metode simple random sampling. Sementara pengumpulan data dilakukan dengan cara tatap muka enumerator menggunakan kosioner. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS